Model
Moneter Friedman
Model Milton Friedman dibuat untuk dapat menggambarkan
lebih jelas apa yang telah dikemukakan dalam teori moneter. Model ini
menggunakan asumsi-asumsi berikut:
1.
Mengabaikan peranan perdagangan luar
negeri.
2.
Mengabaikan peranan fiskal dari
pemerintah, baik berupa pengeluaran maupun penerimaan.
3.
Mengabaikan gangguan stokastik.
Model
Friedman dimulai dengan penyajian enam persamaan:
C/P = f(Y/P, r) …………(6.3)
I/P = g(r) …………(6.4)
Y/P = C/P+I/P atau S/P= (Y-C)/P= I/P …………(6.5)
MD = P.I(Y/P,r) …………(6.6)
MS = h(r) …………(6.7)
MD = MS …………(6.8)
Persamaan 6.3 sampai 6.5
menggambarkan penyesuaian arus tabungan dan investasi, sedang persamaan 6.6
sampai 6.8 menggambarkan stok uang yang diminta dan ditawarkan.
Persamaan 6.3 adalah
persamaan konsumsi dari Keynes yang dinyatakan dalam bentuk riil sebagai fungsi
dari tingkat bunga.
Persamaan 6.4 merupakan
fungsi investasi (MEI) dari Keynes yang dinyatakan dalam bentuk riil sebagai
fungsi dari tingkat bunga.
Persamaan 6.5 merupakan
persamaan identitas dari pendapatan atau dapat dinyatakan sebagai persamaan
penyesuaian sehingga tingkat tabungan sama dengan investasi.
Persamaan 6.6 adalah
fungsi permintaan uang dalam bentuk nominal atau merupakan fungsi preferensi
likuiditas dari Keynes.
Persamaan 6.7 merupakan
fungsi penawaran uang nominal. Variabel tingkat bunga dimasukkan agar konsistensi
dengan teori sebelumnya.
Persamaan 6.8 memuat
penyesuaian sehingga jumlah uang yang diminta sama dengan yang ditawarkan.
Dari keenam persamaan
di atas didapat tujuh variable yang tidak diketahui yaitu C, I, Y, r,P, MD,
MS. Kesimpulannya terdapat satu persamaan yang hilang untuk dapat
memenuhi pemecahan model. Ada tiga pendekatan untuk mengatasi hilangnya
persamaan dari model diatas.
1.
Pendekatan pertama teori kuantitas
Teori kuantitas menambahkan satu kondisi
(persamaan) untuk melengkapi model di atas yaitu: Y/P = y = yo ……………(6.9)
Penambahan ini menunjukkan adanya
dikotomi pada aliran klasik, dimana faktor riil yang menentukan tingkat
pendapatan riil, sedang sektor moneter hanya mempengaruhi tingkat harga umum.
Hal ini sesuai dengan teori yang dianut kaum klasik.
Dengan substitusi 6.3 dan 6.4 dalam 6.5
diperoleh.
Y/P =
f(Y/P, r) + g(r)
yo = f(yo, r) + g(r) ………….(6.10)
Persamaan 6.10 mempunyai satu variable
yang tak diketahui, yaitu r. pemecahan persamaaan 6.10 menghasilkan suatu nilai
r tertentu yaitu r = ro. Nilai ini dimasukkan ke dalam persamaan 6.7
sehingga diperoleh suatu nilai tertentu jumlah penawaran uang yaitu MS
= Mo. Hasil ini didistribusikan pada persamaan 6.8 dan dimasukkan
dalam persamaan 6.6 sehinga:
Mo = P.I (yo , ro
) …………(6.11)
Dari
persamaan 6.11 dapat ditentukan nilai P. Persamaan 6.11 sebenarnya merupakan
bentuk persamaan kuantitas klasik sederhana. Hal ini diperlihatkan dengan cara
sebagai berikut:
a.
ruas kanan dikalikan dengan yo/yo,
didapat:
Mo = P.yo . 1 (yo,ro)/yo
b. Misalkan
1(yo, ro)/yo = 1/V atau kebalikannya, maka
akan diperoleh:
Mo = P.yo/V …………(6.12)
P = M.V/y …………(6.13)
2.
Pendekatan Kedua : teoei Keynes
Pendekatan kedua dikenal pula sebagai pendekatan pendapatan
pengeluaran. Pendekatan ini menambahkan satu kondisi atau persamaan sebagai
berikut:
P = Po
Dengan substitusi 6.3
dan 6.4 ke dalam persamaan:
Y/Po = f(Y/Po
, r) + g(r) ………....(6,15)
Substitusi 6.6 dan 6.7
pada persamaan 6.8 akan menghasilkan
h(r) = Po . 1
(Y/Po , r)
Dalam versi Keynes
dimana preferensi likuiditas absolute terjadi, maka fungsi permintaan uang
berbentuk:
MD = 0 bila r < ro
MD = ~ bila r > ro ………….(6,17)
Bila fungsi konsumsi
ditulis dalam bemtuk linier:
C/P = Co +
C1 . Y/P ………….(6,18)
Dan mensubstitusikan
6.18 tersebut pada 6.5, diperoleh
Y/P = Co + C1
. Y/P + Io
Y/P – C1 . Y/P
= Co + Io
Y/P = Co + Io/ (1 – C1)
3. Pendekatan
ketiga : Teori Milton Friedman
a.
Permintaan uang
Friedman
mengasumsikan bahwa elastisitas permintaan uang terhadap pendapatan riil adalah
satu. Hal ini mengubah persamaan 6.6 menjadi:
MD
= Y . 1(r)
b.
Fungsi Investasi dan Tabungan
Asumsi
yang sama dengan tahapan pertama untuk fungsi investasi dan tabungan dapat
menghasilkan:
C
= Y . f(r) atau C = Y. f(r,Y) dan I = Y . g(r)
c.
Tingkat Bunga
Dalam
tahap ini dilakukan kombinasi antara ide dasar Keynes dan ide Irving Fisher.
Ide
Keynes yang diambil adalah bahwa tingkat bunga di pasar yang berlaku sangat
ditentukan oleh tingkat bunga yang diharapkan terjadi pada periode yang lebih
lama (r*).
r
= r*
Ide
Fisher yang diambil adalah adanya pembedaan antara tingkat bunga nominal dengan
tingkat bunga riil.
r
= + (1/P . dP/dt)
r
= tingkat bunga nominal
= tingkat bunga riil
1/P
. dP/dt = perubahan dalam harga
Apabila
digunakan nilai-nilai permanen atau nilai tingkat bunga yang diantisipasikan
sebagai ganti dari tingkat bunga riil, maka rumusnya:
r
= * +
(1/P . dP/dt)*
Tanda
asterik(*) menunjukkan nilai-nilai permanen dari variable yang bersangkutan.
r
= * +
(1/Y . dY/dt)* - (1/y . dy/dt) , dimana:
(1/P
. dP/dt)* = (1/Y.dY/dt) – (1/y.dy/dt)
Yaitu
tingkat perubahan pada harga yang merupakan selisih antara tingkat pendapatan
nominal dengan pendapatan riil. Misalkan:
g*
= (1/y . dy/dt)* = pertumbuhan output riil, yang diasumsikan:
*- g* = ko
4.
Model alternative
Dari hasil tahapan-tahapan sebelum ini
dapat diperoleh persamaan-persamaan:
MD = Y . 1(r)
MS
= h(r)
MD = MS
r = ko + (1/Y.dY)*
Bila
fungsi penawaran jumlah uang dapat diasumsikan penentuannya secara eksogen dan
diperkenalkan variable waktu (t), maka:
M(t)
= Y(t) . 1(r) atau Y(t) = M(t)/1(r)
Dimana
V(t) = 1/1(r)
Persamaan
pada model Friedman menggambarkan situasi keseimbangan dimana tingkat harga
mungkin meningkat atau menerun, sedangkan tingkat bunga yang masuk dalam fungsi
permintaan uang adalah tingkat bunga nominal yang berbeda dengan tingkat bunga
riil karena adanya fluktuasi dalam tingkat harga.
5.
Sektor Investasi dan Tabungan
Dalam
sektor riil (tabungan dan investasi), tingkat bunga yang diperhitungkan adalah
tingkat bunga riil.
C/P
= f(Y/P ,)
I/P = g()
Y/P
= C/P + I/p
Bila
dilakukan asumsi yang konsisten maka :
= *
= o
Tingkat
bunga riil yang berlaku adalah konstan. Tingkat harga diperoleh dari pembagian
antara tingkat income nominal yang telah diperoleh sebelumnya yang dinyatakan
dalam bentuk riil maupun nominal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar