Senin, 11 Juni 2012

Model Moneter Friedman


Model Moneter Friedman
            Model Milton Friedman dibuat untuk dapat menggambarkan lebih jelas apa yang telah dikemukakan dalam teori moneter. Model ini menggunakan asumsi-asumsi berikut:
1.      Mengabaikan peranan perdagangan luar negeri.
2.      Mengabaikan peranan fiskal dari pemerintah, baik berupa pengeluaran maupun penerimaan.
3.      Mengabaikan gangguan stokastik.
Model Friedman dimulai dengan penyajian enam persamaan:
C/P      = f(Y/P, r)                                                       …………(6.3)
I/P       = g(r)                                                               …………(6.4)
Y/P      = C/P+I/P atau S/P= (Y-C)/P= I/P                  …………(6.5)
MD         = P.I(Y/P,r)                                                     …………(6.6)
MS         = h(r)                                                               …………(6.7)
MD       = MS                                                                …………(6.8)
Persamaan 6.3 sampai 6.5 menggambarkan penyesuaian arus tabungan dan investasi, sedang persamaan 6.6 sampai 6.8 menggambarkan stok uang yang diminta dan ditawarkan.
Persamaan 6.3 adalah persamaan konsumsi dari Keynes yang dinyatakan dalam bentuk riil sebagai fungsi dari tingkat bunga.
Persamaan 6.4 merupakan fungsi investasi (MEI) dari Keynes yang dinyatakan dalam bentuk riil sebagai fungsi dari tingkat bunga.
Persamaan 6.5 merupakan persamaan identitas dari pendapatan atau dapat dinyatakan sebagai persamaan penyesuaian sehingga tingkat tabungan sama dengan investasi.
Persamaan 6.6 adalah fungsi permintaan uang dalam bentuk nominal atau merupakan fungsi preferensi likuiditas dari Keynes.
Persamaan 6.7 merupakan fungsi penawaran uang nominal. Variabel tingkat bunga dimasukkan agar konsistensi dengan teori sebelumnya.
Persamaan 6.8 memuat penyesuaian sehingga jumlah uang yang diminta sama dengan yang ditawarkan.
Dari keenam persamaan di atas didapat tujuh variable yang tidak diketahui yaitu C, I, Y, r,P, MD, MS. Kesimpulannya terdapat satu persamaan yang hilang untuk dapat memenuhi pemecahan model. Ada tiga pendekatan untuk mengatasi hilangnya persamaan dari model diatas.
1.      Pendekatan pertama teori kuantitas
Teori kuantitas menambahkan satu kondisi (persamaan) untuk melengkapi model di atas yaitu: Y/P = y = yo                        ……………(6.9)
Penambahan ini menunjukkan adanya dikotomi pada aliran klasik, dimana faktor riil yang menentukan tingkat pendapatan riil, sedang sektor moneter hanya mempengaruhi tingkat harga umum. Hal ini sesuai dengan teori yang dianut kaum klasik.
Dengan substitusi 6.3 dan 6.4 dalam 6.5 diperoleh.
Y/P          = f(Y/P, r) + g(r)
yo             = f(yo, r) + g(r)                         ………….(6.10)
Persamaan 6.10 mempunyai satu variable yang tak diketahui, yaitu r. pemecahan persamaaan 6.10 menghasilkan suatu nilai r tertentu yaitu r = ro. Nilai ini dimasukkan ke dalam persamaan 6.7 sehingga diperoleh suatu nilai tertentu jumlah penawaran uang yaitu MS = Mo. Hasil ini didistribusikan pada persamaan 6.8 dan dimasukkan dalam persamaan 6.6 sehinga:
Mo = P.I (yo , ro )                                      …………(6.11)
     Dari persamaan 6.11 dapat ditentukan nilai P. Persamaan 6.11 sebenarnya merupakan bentuk persamaan kuantitas klasik sederhana. Hal ini diperlihatkan dengan cara sebagai berikut:
a.       ruas kanan dikalikan dengan yo/yo, didapat:
Mo = P.yo . 1 (yo,ro)/yo
b.      Misalkan 1(yo, ro)/yo = 1/V atau kebalikannya, maka akan diperoleh:
Mo = P.yo/V                                       …………(6.12)
P    = M.V/y                                       …………(6.13)
2. Pendekatan Kedua : teoei Keynes
      Pendekatan kedua dikenal pula sebagai pendekatan pendapatan pengeluaran. Pendekatan ini menambahkan satu kondisi atau persamaan sebagai berikut:
P = Po
Dengan substitusi 6.3 dan 6.4 ke dalam persamaan:
Y/Po = f(Y/Po , r) + g(r)                             ………....(6,15)
Substitusi 6.6 dan 6.7 pada persamaan 6.8 akan menghasilkan
h(r) = Po . 1 (Y/Po , r)
Dalam versi Keynes dimana preferensi likuiditas absolute terjadi, maka fungsi permintaan uang berbentuk:
MD = 0       bila r < ro
MD = ~       bila r > ro                                 ………….(6,17)
Bila fungsi konsumsi ditulis dalam bemtuk linier:
C/P = Co + C1 . Y/P                                    ………….(6,18)
Dan mensubstitusikan 6.18 tersebut pada 6.5, diperoleh
Y/P = Co + C1 . Y/P + Io
Y/P – C1 . Y/P = Co + Io
Y/P = Co +  Io/ (1 – C1)
3.   Pendekatan ketiga : Teori Milton Friedman
a.       Permintaan uang
Friedman mengasumsikan bahwa elastisitas permintaan uang terhadap pendapatan riil adalah satu. Hal ini mengubah persamaan 6.6 menjadi:
MD = Y . 1(r)

b.      Fungsi Investasi dan Tabungan
Asumsi yang sama dengan tahapan pertama untuk fungsi investasi dan tabungan dapat menghasilkan:
C = Y . f(r)    atau     C = Y. f(r,Y)   dan      I = Y . g(r)
c.       Tingkat Bunga
Dalam tahap ini dilakukan kombinasi antara ide dasar Keynes dan ide Irving Fisher.
Ide Keynes yang diambil adalah bahwa tingkat bunga di pasar yang berlaku sangat ditentukan oleh tingkat bunga yang diharapkan terjadi pada periode yang lebih lama (r*).
r = r*
Ide Fisher yang diambil adalah adanya pembedaan antara tingkat bunga nominal dengan tingkat bunga riil.
r =  + (1/P . dP/dt)
r = tingkat bunga nominal
= tingkat bunga riil
1/P . dP/dt = perubahan dalam harga
Apabila digunakan nilai-nilai permanen atau nilai tingkat bunga yang diantisipasikan sebagai ganti dari tingkat bunga riil, maka rumusnya:
r = * + (1/P . dP/dt)*
Tanda asterik(*) menunjukkan nilai-nilai permanen dari variable yang bersangkutan.
r = * + (1/Y . dY/dt)* - (1/y . dy/dt) , dimana:
(1/P . dP/dt)* = (1/Y.dY/dt) – (1/y.dy/dt)
Yaitu tingkat perubahan pada harga yang merupakan selisih antara tingkat pendapatan nominal dengan pendapatan riil. Misalkan:
g* = (1/y . dy/dt)* = pertumbuhan output riil, yang diasumsikan:
 *- g* = ko
4.      Model alternative
      Dari hasil tahapan-tahapan sebelum ini dapat diperoleh persamaan-persamaan:
      MD = Y . 1(r)
      MS  = h(r)
      MD = MS
        r     = ko + (1/Y.dY)*
Bila fungsi penawaran jumlah uang dapat diasumsikan penentuannya secara eksogen dan diperkenalkan variable waktu (t), maka:
M(t) = Y(t) . 1(r)         atau     Y(t) = M(t)/1(r)
Dimana V(t) = 1/1(r)
Persamaan pada model Friedman menggambarkan situasi keseimbangan dimana tingkat harga mungkin meningkat atau menerun, sedangkan tingkat bunga yang masuk dalam fungsi permintaan uang adalah tingkat bunga nominal yang berbeda dengan tingkat bunga riil karena adanya fluktuasi dalam tingkat harga.

5.      Sektor Investasi dan Tabungan
Dalam sektor riil (tabungan dan investasi), tingkat bunga yang diperhitungkan adalah tingkat bunga riil.
C/P = f(Y/P ,)
I/P  = g()
Y/P = C/P + I/p
Bila dilakukan asumsi yang konsisten maka :
 = * = o
Tingkat bunga riil yang berlaku adalah konstan. Tingkat harga diperoleh dari pembagian antara tingkat income nominal yang telah diperoleh sebelumnya yang dinyatakan dalam bentuk riil maupun nominal.



                      



Tidak ada komentar:

Posting Komentar