Rabu, 13 Juni 2012

Apa Yang Dimaksud Dengan Globalisasi?


Apa Yang Dimaksud Dengan Globalisasi?


[1] Rekaman Video Osama bin Laden: Realitas Globalisasi

Sebuah pertanyaan singkat ‘Adakah yang dimaksud dengan globalisasi?’ mungkin akan menghasilkan perdebatan panjang antara mereka yang menjawab ‘ya’ dan mereka yang menjawab ‘tidak,’ masing-masing dengan argumen yang mendukung jawaban tersebut. Kuliah ini berangkat dari asumsi bahwa globalisasi merupakan sebuah realitas kontemporer. Beredarnya rekaman video Osama bin Laden segera setalah serangan 11 September 2001, misalnya, adalah salah satu bentuk nyata globalisasi. Rekaman video tersebut menggambarkan bagaimana Osama bin Laden, yang digambarkan sebagai representasi dari fundamentalisme dan hidup jauh dari hiruk pikuk dunia modern, ternyata menampilkan berbagai aspek modern yang kita miliki, nikmati ataupun alami saat ini: teknologi, produk dan jaringan global.


[2] Apakah yang dimaksud dengan globalisasi?

  1. Makna
Berbagai definisi tentang globalisasi bisa ditemukan di berbagai tulisan tentang globalisasi. Tetapi, berbagai definisi tersebut pada dasarnya melihat globalisasi sebagai sebuah proses ke arah globalitas, yakni ‚... a social condition characterized by the existence of global economic, political, cultural, and environmental interconnections and flows that make many of the currently existing borders and boundaries irrelevant’ (Steger, 2003, p. 7)

  1. Karakteristik
Sebagai sebuah rangkaian proses sosial globalisasi bisa dikenali melalui tiga karakteristik yang berbeda. Pembedaan ini sebenarnya lebih berkaitan dengan kebutuhan analisis daripada sebagai refleksi dari realitas globalisasi, karena ketiga karakteristik tersebut mungkin sangat terkait satu sama lain.

a. Penciptaan dan penggandaan
Berbagai aspek kehidupan, seperti produk, gaya hidup ataupun praktek-praktek politik saat ini cenderung tidak lagi dibatasi oleh kaidah-kaidah atau batasan-batasan geografis ataupun kultural. Globalisasi bisa muncul dalam bentuk penggandaan praktek ataupun produk yang telah ada sebelumnya, tetapi bisa juga muncul dari hal-hal yang baru. Berbagai produk, seperti McDonald, Coca Cola atau Jean’s misalnya, saat ini tersedia di seluruh belahan bumi dan bisa dinikmati oleh hampir semua orang di seluruh dunia. Pada saat yang sama, demokrasi telah berkembang menjadi sebuah praktek politik yang diidealkan.

b. Perluasan dan pemekaran hubungan sosial, aktivitas dan saling-ketergantungan
Globalisasi juga ditandai dengan perluasan dan pemekaran dalam artian spatial dan temporal. Semua kegiatan, hubungan dan proses berlangsung pada saat yang bersamaan dalam skala global dan berlangsung selama 24 jam. Perluasan dan pemekaran temporan dan spatial ini terlihat misalnya dengan operasi kegiatan finansial global, chain stores, kelompok teroris ataupun gerakan-gerakan sipil global.

c. Intensifikasi dan akselerasi
Proses intensifikasi dan akselerasi terjadi dalam kaitannya dengan pertukaran data dan informasi maupun dalam kaitannya dengan hubungan sosial. Dalam kaitan ini, Anthony Giddens melihat globalisasi pada dasarnya adalah lokalisasi. Jika selama ini lokal dan global dipahami sebagai dua kutub ekstrim dari sebuah kontinuum, globalisasi menjadikan lokal dan global sekaligus sebagai awal dan akhir.

 

                        Global                                                                                                 Lokal
Kontinuum lokal – global


                                                                                                                                                 

Lokal/global
 

                                                                                                                            



                                                                                                                                                        






Siklus global dan lokal

d. Kesadaran manusia
Globalisasi juga ditandai dengan karakter yang berupa kesadaran manusia sebagai bagian dari globalitas. Manusia menjadi semakin sadar terhadap proses yang berlangsung ini. Sebagai bagian dari rangkaian proses ke arah globalitas, kesadaran ini merupakan aspek non material atau non obyektif. Proses ini berlangsung baik pada tingkat individual maupun pada tingkat kolektif, seperti negara.

  1. Infrastruktur global
Semua karakteristik globalisasi di atas hanya mungkin berkembang dengan dukungan infratsruktur yang tepat. Infrastruktur dalam artian ini meliputi infratruktur material, organisational dan ideologis.
Infrastruktur material terutama menyangkut teknologi informasi dan komunikasi, yang semakin maju dan semakin tersedia bagi semakin banyak orang. Infrastruktur morganisasi mengacu pada institusi-institusi yang mengendalikan dunia. Dalam artian ini Bank Dunia, IMF, WTO, PBB adalah bentuk-bentuk infrastruktur organisasi. Infrastruktur ideologis mengacu pada norma-norma, sikap-sikap atau perspektif yang memungkinkan manusia bersifat adaptif dan receptif terhadap globalisasi. Pendidikan ataupun sosialiasi yang menggambarkan global sebagai sesuatu yang baik, lebih baik atau menguntungkan, misalnya, menjadi faktor penting bagi berkembangnya globalisasi.

[3] Perdebatan tentang globalisasi
Memahami globalisasi sebagai sebuah realitas tidak berarti hilangnya ketidak-sepakatan. Di antara mereka yang mengambil posisi eksistensial (melihat globalisasi sebagai sebuah realitas) juga terdapat perbedaan-perbedaan. Seperti para lima ilmuwan buta yang mencoba mengidentifikasi binatang yang bernama gajah. Terlepas dari keyakinan mereka bahwa gajah itu ada, mereka tidak berhasil mendiskripsikan gajah secara sempurna atau utuh. Oleh karenanya, pertanyaan mengapa atau apa yang menjadikan orang melihat globalisasi secara berbeda menjadi sangat relevan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar