DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI
TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Setiap
proses perubahan yang terjadi pasti memiliki dampak yang berbeda-beda pada
tiap-tiap segi kehidupan baik itu dampak yang baik ataupun dampak yang buruk.
Di sisi lain proses globalisasi sebagai proses yang dapat memajukan
kesejahteraan manusia secar ekonomi. Akan tetapi di sisi yang lain proses
industrialisasi dan ekploitasi sumberdaya alam juga memilki dampak yang negatif
terhadap lingkungan hidup si sekitar manusia. Tingkat emisi karbon yang
berlebihan dan pengrusakan habitat dan ekosistem alam menjadikan globalisasi
sebagai proses kepunahan makhluk hidup di bumi.
Pandangan dari
kelompok yang peduli terhadap lingkungan hidup
percaya bahwa dengan proses tersebut akan menghancurkan kehidupan di
muka bumi, hal-hal kecil seperti pemanasan global, pengrusakan hutan, dan
bencana alam yang sering terjadi akan membawa manusia ke titik kiamat. Apabila
tidak ada tindakan yang cepat dan tegas, era globalisasi sendiri akan
memusnahkan bumi. Tetapi beberapa kelompok juga menyangkal pernyataan tersebut,
konsekuensi dari niat baik dan kerjasama tersebut memang memiliki permasalahan
ekologi dan hal tersebut memang tdak bisa dipungkiri dan tidak bisa dihindari.
Untuk selanjutnya akan dipaparkan beberapa dampak negative yang terjadi pada
era globalisasi.
GLOBAL WARMING
Dalam memenuhi
kebutuhan, manusia pasti akan mengambil dan mengolah sumber daya yang ada di
alam. Dengan kata lain untuk mensejahterakan kehidupan tiap masyarakat tidak
dapat lepas dari alam, sehingga sumber daya yang ada di alam baik yang bisa
diperbaharui (renewable resources)
dan yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable
resources) akan terus diambil. Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat
dalam suatu negara juga bisa diukur dari banyaknya sumber daya yang diolah oleh
negara tersebut. Semakin banyak sumber daya yang diolah oleh sutunegara semakin
makmur masyarakat di negara tersebut, dan sebaliknya. Global warming bisa
disebabkan oleh pengrusakan sumber daya alam oleh manusia, proses
industrialisasi juga mengakibatkan polusi yang bisa merusak alam.
Pemanasan global
menjelaskan kenyataan bahwa suhu bumi terus meningkat dalam tingkatan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Dengan meningkatnya suhu
permukaan bumi, air dan atmosfer bumi secara terus menerus mengakibatkan
perubahan di kebanyakan sistem alam seperti iklim dan lingkar kehidupan
tumbuhan dan hewan dalam efek jangka panjang. Pemanasan global disebabkan oleh
efek rumah kaca dari berbagai macam gas yang ada di atmosfer bumi, secara
alamiah simar matahari mempengaruhi kondisi iklim dan cuaca di bumi. Panas
sinar matahari yang menuju permukaan bumi sebagian diserap dan sebagian akan
dipantulkan kembali oleh gas-gas tersebut, sehingga panas bumi akan terus
terjaga.
Sejak Revolusi
Industri emisi gas yang ada di bumi terus meningkat dalam batas yang tidak
diperhitungkan, dalam laporan International
Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2007 disebutkan bahwa pemanasan
global mengakibatkan semakin banyaknya bencana alam seperti angin topan,
banjir, kebakaran hutan, cuaca yang ekstrem, dan lain sebagainya. Tingkat suhu
air terus meningkat, es-es kutub terus mencair, dan tingkat ketinggian air
terus meningkat di sekitar kutub. Penduduk dunia yang tinggal di sekitar kutub
sudah melihat secara kangsung bagaimana efek dari pemanasan global terhadap
populasi yang hidup di kutub, sedangkan kutub merupakan salah satu bagian bumi
yang mengontrol suhu bumi.
Pemanasan global
memicu berbagai ketidakseimbangan dalam lingkungan hidup termasuk di dalamnya
manusia, hewan, dan tumbuhan. Es kutub yang mencair menyebabkan iklim yang
berubah-ubah dan tingkat ketinggian air terus meningkat, tingkat emisi karbon
dan gas-gas lain melubangi lapisan ozon yang menyebabkan resiko kanker kulit
semakin tnggi. Musim yang berubah-ubah menyebabkan siklus kehidupan hewan dan
tanaman tidak sesuai, tingkat ketinggian air laut menutup sebagian besar mata
air jernih di beberapa bagian dunia.
TINGKAT PERTUMBUHAN PENYAKIT MENULAR
SULIT DIKENDALIKAN
Adanya
proses globalisasi mendorong berbagai Negara untuk terus-menerus melakukan
kerjasama internasional dan mengeksploitasi sumber daya secara besar-besaran.
Produksi ikan dan hewan ternak terus meningkat dan lalu lintas dari sumber daya
tersebut semakin cepat dan terus
berkembang. Proses tersebut mengakibatkan penyakit menular dari komoditas
tersebut semakin cepat menyebar. Sebagai contoh penyakit sapi gila dan flu burung
yang menjadi suatu kejadian yang fenomenal dan tidak bisa dipungkiri bahwa
tingkat penularan penyakit tersebut sulit untuk diketahui dan dikendalikan. Tingkat lalu
lintas antar negara baik manusia maupun barang-barang komoditas bisa jadi
merupakan salah satu penyebab penularan penyakit-penyakit tersebut terus
meningkat.
Dalam
diskusi tentang kesehatan masyarakat, globalisasi dipaparkan sebagai sebuah
rangkaian faktor-faktor yaitu :
1.
Faktor ekologi, seperti bendungan
atau perubahan dalam kegiatan-kegiatan pertanian
2.
Industrialisasi dan yang berkaitan
dengan perubahan demografi seperti pertumbuhan yang besar dari penduduk di
wilayah padat penduduk dan frekuensi perpindahan dan kontak antar individu
3.
Perubahan teknologi yang sudah
disebarluaskan atau didistribusikan ke seluruh dunia merupakan salah satu hal
penting dalm konsep “globalisasi”
Contoh lain adalah penyakit HIV-AIDS yang
pertama kali diketahui pada tahun 1981 ketika seorang pemuda gay di Amerika
didiagnosa memiliki penurunan pada tingkat kekebalan tubuhnya. Berita tentang
penyakit tersebut menyebar disebarluaskan oleh para ilmuwan dan pada tahun 1982
diketahui di beberapa negara di Eropa dan di Inggris, penyakit tersebut sudah
menyerang tidak hanya kaum gay tetapi juga para pemakai obat-obatan. Dan pada
tahun 1984 penyakit tersebut sudah menyebar sampai ke Afrika, dan pada akhir
80-an sudah menjangkiti penduduk Asia. Informasi tersebut bisa kita kaitkan
dengan proses industrialisasi dan lalu lintas manusia memicu perkembangan dan
pertumbuhan penyakit menular dalam era globalisasi.
SIKLUS KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP YANG
BERUBAH-UBAH
Telah
kita ketahui bahwa pemanasan global merupakan akibat dari adanya proses
globalisasi dalam kaitannya dengan ekploitasi sumber daya alam secara
besar-besaran dan industialisasi. Dalam hal ini salah satu akibat dari adanya
proses tersebut adalah berubahnya siklus kehidupan makhluk hidup seperti
serangga. Ketika iklim panas serangga lebih aktif dalam proses reproduksi,
sehingga pertumbuhan populasi serangga akan meledak. Serangga merupakan salah
satu hewan yang membawa penyakit yang menyerang manusia, salah satunya yaitu
nyamuk yang membawa malaria dan mampu untuk bermigrasi dengan jarak yang jauh.
Studi internasional yang dilakukan oleh Swiss Re (sebuah perusahaan asuransi)
dan Program Pengembangan PBB menemukan bahwa :
1.
Pemanasan dapat “mendukung”
penyebaran penyakit
2.
Cuaca yang ekstrem bahkan
menciptakan suasana yang kondusif bagi sumber penyakit
3.
Perubahan iklim dan penyakit
menular mengancam kehidupan liar, bahan pangan, pertanian, hutan, dan kehidupan
lautan yang menyediakan sumber daya utama dan merupakan bagian dari pendukung
sistem kehidupan manusia
4.
Ketidakstabilan iklim dan
persebaran penyakit tidak bagus untuk bisnis
5.
Dampak dari perubahan iklim dapat
meningkat pesat dalam beberapa dekade
6.
Beberapa dampak dari pemanasan dan
cuaca yang berubah-ubah dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat meluas
7.
Penduduk di pinggir pantai,
kehidupan bawah laut, dan hutan-hutan memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam
bencana pemanasan dan penyakit, khususnya untuk jangka waktu yang pendek
KETERSEDIAAN AIR BERSIH YANG TERBATAS
Hal
tersebut berkaitan dengan kenaikan tingkat ketinggian air laut dan suhu air,
penduduk sekitar pantai di beberapa negara kepulauan sulit untuk mencari sumber
mata air bersih. Salah satu kasus yang sudah terjadi di Papua Nu Gini,
penduduknya secara resmi direlokasikan karena naiknya air laut ke wilayah
tempat tinggal mereka. Selain penyempitan daratan, mata air yang merupakan penyedia air bersih sudah tertutup oleh air
laut. Manusia tidak akan bertahan hidup tanpa adanya air bersih, penduduk
tersebut menampung air hujan yang kemudian disimpan untuk persediaan ketika
musim kemarau dating. Atap rumah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa
mengalirkan air hujan ke dalam tangki penyimpanan air. PBB memperhitungkan pada
tahaun 2025 dua per tiga penduduk bumi akan hidup di wilayah yang mempunyai
persediaan air yang tidak mencukupi bagi penduduknya.
PBB juga
menyediakan data bahwa air tanah di beberapa negara dikonsumsi lebih cepat
daripada tingkat proses air tanah tersebut, dan beberapa sungai mengalami
penyusutan ketesiaan air. Afrika dan Asia merupakan wilayah yang banyak
mengalami permasalahan dengan ketersediaan air bersih bagi penduduknya
khususnya di daerah pedesaan. Selain itu, PBB juga menyebutkan bahwa 90 % dari
limbah air dan 70% dari sampah tidak diolah secara baik. Beberapa wilayah
bahkan mengimpor air bersih dari daerah yang lebih kaya air bersih yang
kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan ataupun bendungan.
KEPUNAHAN SPESIES-SPESIES DI MUKA
BUMI
Dalam
jangka waktu yang lama permasalahan-permasalahan tersebut di atas akan menyebabkan
kepunahan makhluk hidup di muka bumi. Persebaran penyakit yang cepat dan sulit
dikendalikan, persediaan air yang terbatas, siklus kehidupan yang berubah-ubah,
dan serangan serangga terhadap sumber daya vital makhluk hidup memicu kepunahan
ekosistem dunia. Suhu bumi yang lebih tinggi akan memicu proses-proses tersebut
berlangsung lebih cepat daripada yang kita bayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar