Selasa, 12 Juni 2012

GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN


GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN

Untuk menekan atau mengurangi efek dari globalisasi terhadap lingkungan hidup, kita sebagai manusia yang mempunyai peran utama pada tiap kejadia tersebut harus mengubah gaya hidup kita. Beberapa ilmuwan mengatakan kita belum terlambat untuk mencegah kepunahan spesies-spesies di muka bumi ini, kita masih bisa mengembalikan dan menstabilkan kehidupan lingkungan hidup di sekitar kita. Sebagai awal dari tindakan tersebut kita bisa melihat bagaimana kehidupan kita sehari-hari dan sampah-sampah yang kita hasilkan selama kita hidup. Kita tahu bahwa ada sampah yang membutuhkan waktu yang pendek untuk diurai misalnya kertas, sampah makanan, bangkai binatang dan yang lainnya. Dan ada pula sampah yang membutuhkan proses dan waktu yang lama untuk diurai misalnya plastik, sampah-sampah elektronik, mesin-mesin bekas, dan lain sebagainya.
Untuk mengawalinya kita bisa mengubah gaya hidup kita menjadi gaya hidup ramah lingkungan. Gaya hidup ramah lingkungan sering diartikan sebagai gaya hidup dalam Reuse, Reduce, and Recycle. Kita bisa memakai barang-barang bekas sebagai alternatif pertama, yang kedua kita bisa mengurangi ekdploitasi sumber daya yang ada agar tidak merusak ekosistem alam, dan yang ketiga kita bisa mendaur ulang sendiri sampah-sampah sehari-hari misalnya saja kertas.

REUSE
Memakai barang-barang bekas untuk waktu yang lama sampai barang tersebut memang sudah tidak bisa dipakai lagi merupakan jalan terbaik bagi pengurangan sampah. Kita bisa menjual atau menyumbangkan barang-barang bekas sebelum mengambil keputusan untuk membuang barang tersebut.

REDUCE
                Pegurangan sampah merupakan langkah penting selanjutnya dalam memelihara sumber daya alam, menjaga pengeluaran energy, dan menjaga tanah dan air aar tidak terkontaminasi. Ketika kita membeli sesuatu, pastikan kita memikirkan sampah yang dihasilkan dan memilih bahan yang bisa digubakab berkali-kali untuk pembungkus. Pilihlah kertas, kardus atau tidak membungkusnya daripada memilih plastic yang sulit dan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses penguraiannya.

RECYCLE
                Ketika kita membicarakan tentang daur ulang berbagai material secara tidak langsung kunci utama dalam proses tersebut adalah pengurangan penggunaan sumber daya sebagai pengaruh langsung proses daur ulang. Kita bisa memakai tiga bahan yang biasa kita pakai dalam kehidupan sehari-hari yaitu kertas, plastik, dan alumunium.
Kertas
Ketika kita memutuskan untuk tidak memakai kertas baru, kita sudah memberikan dampak  bagi 2 hal penting yaitu pengurangan penggunaan sumber daya dan pengurangan emisi karbon. Dalam beberapa penelitian yang pernah dilakukan, menunjukkan bahwa tingkat emisi karbon yang dihasilkan dalam proses daur ulang kertas berkurang dua kali lipat dibandingkan dengan proses pembuatan kertas baru.
Sebagai contohnya dalam proses pembuatan kertas baru gas karbon yang dihasilkan pada saat penebangan kayu memakai mesin pemotong kayu dan truk-truk yang membawa kayu tersebut berbahan bakar diesel, proses yang terjadi ketika kayu tersebut diolah menjadi bubur kayu, ketika kertas tersebut menglamai penguraian akan menghasilkan gas metana yang membahyakan manusia. Sedangkan kertas daur ulang tidak perlu melalu proses-proses tersebut. Secara otomatis gas karbon dan gas metana yang dihasilkan berkurang dibandingkan dalam proses pembuatan kertas baru.
Plastik
Saat ini plastik merupakan barang yang sering digunakan untuk membungkus barang, dengan begitu permintaan akan plastik terus bertambah. Berbeda dengan kertas, daur ulang plastik tidak menambah efisiensi dalam penggunaan sumber daya akan tetapi semakin banyaknya sampah plastik memaksa kita untuk mendaur ulangnya. Pandangan tentang plastik sebagai barang yang dapat didaur ulang malah menambah tingkat permintaan akan plastik itu sendiri. Dan kebanyakan plastik daur ulang dijadikan bahan baku untuk pembuatan barang yang tidak bisa didaur ulang kembali.
Alumunium
Alumunium merupakan bahan yang 100 % dapat di daur ulang dan bisa dilakukan sampai beberapa kali. Berbeda dengan plastik dimana dalam proses daur ulangnya komponen plastik akan melemah sehingga batas waktu daur ulang plastik sangat terbatas, sedangkan alumunium merupakan materi yang bisa didaur ulang sampai waktu yang tidak terbatas.  Amerika Serikat sudah memulai usaha daur ulang alumunium sebagai alternatif utama dalam pelaksanaan program ramah lingkungan, daripada mendaur ulang plastik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar