GAYA HIDUP
RAMAH LINGKUNGAN
Untuk menekan atau
mengurangi efek dari globalisasi terhadap lingkungan hidup, kita sebagai
manusia yang mempunyai peran utama pada tiap kejadia tersebut harus mengubah
gaya hidup kita. Beberapa ilmuwan mengatakan kita belum terlambat untuk
mencegah kepunahan spesies-spesies di muka bumi ini, kita masih bisa
mengembalikan dan menstabilkan kehidupan lingkungan hidup di sekitar kita.
Sebagai awal dari tindakan tersebut kita bisa melihat bagaimana kehidupan kita
sehari-hari dan sampah-sampah yang kita hasilkan selama kita hidup. Kita tahu
bahwa ada sampah yang membutuhkan waktu yang pendek untuk diurai misalnya
kertas, sampah makanan, bangkai binatang dan yang lainnya. Dan ada pula sampah
yang membutuhkan proses dan waktu yang lama untuk diurai misalnya plastik,
sampah-sampah elektronik, mesin-mesin bekas, dan lain sebagainya.
Untuk mengawalinya
kita bisa mengubah gaya hidup kita menjadi gaya hidup ramah lingkungan. Gaya
hidup ramah lingkungan sering diartikan sebagai gaya hidup dalam Reuse, Reduce,
and Recycle. Kita bisa memakai barang-barang bekas sebagai alternatif pertama,
yang kedua kita bisa mengurangi ekdploitasi sumber daya yang ada agar tidak
merusak ekosistem alam, dan yang ketiga kita bisa mendaur ulang sendiri
sampah-sampah sehari-hari misalnya saja kertas.
REUSE
Memakai
barang-barang bekas untuk waktu yang lama sampai barang tersebut memang sudah
tidak bisa dipakai lagi merupakan jalan terbaik bagi pengurangan sampah. Kita
bisa menjual atau menyumbangkan barang-barang bekas sebelum mengambil keputusan
untuk membuang barang tersebut.
REDUCE
Pegurangan
sampah merupakan langkah penting selanjutnya dalam memelihara sumber daya alam,
menjaga pengeluaran energy, dan menjaga tanah dan air aar tidak terkontaminasi.
Ketika kita membeli sesuatu, pastikan kita memikirkan sampah yang dihasilkan
dan memilih bahan yang bisa digubakab berkali-kali untuk pembungkus. Pilihlah
kertas, kardus atau tidak membungkusnya daripada memilih plastic yang sulit dan
membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses penguraiannya.
RECYCLE
Ketika
kita membicarakan tentang daur ulang berbagai material secara tidak langsung
kunci utama dalam proses tersebut adalah pengurangan penggunaan sumber daya
sebagai pengaruh langsung proses daur ulang. Kita bisa memakai tiga bahan yang
biasa kita pakai dalam kehidupan sehari-hari yaitu kertas, plastik, dan
alumunium.
Kertas
Ketika kita
memutuskan untuk tidak memakai kertas baru, kita sudah memberikan dampak bagi 2 hal penting yaitu pengurangan
penggunaan sumber daya dan pengurangan emisi karbon. Dalam beberapa penelitian
yang pernah dilakukan, menunjukkan bahwa tingkat emisi karbon yang dihasilkan
dalam proses daur ulang kertas berkurang dua kali lipat dibandingkan dengan
proses pembuatan kertas baru.
Sebagai contohnya
dalam proses pembuatan kertas baru gas karbon yang dihasilkan pada saat
penebangan kayu memakai mesin pemotong kayu dan truk-truk yang membawa kayu
tersebut berbahan bakar diesel, proses yang terjadi ketika kayu tersebut diolah
menjadi bubur kayu, ketika kertas tersebut menglamai penguraian akan
menghasilkan gas metana yang membahyakan manusia. Sedangkan kertas daur ulang
tidak perlu melalu proses-proses tersebut. Secara otomatis gas karbon dan gas
metana yang dihasilkan berkurang dibandingkan dalam proses pembuatan kertas
baru.
Plastik
Saat ini plastik
merupakan barang yang sering digunakan untuk membungkus barang, dengan begitu
permintaan akan plastik terus bertambah. Berbeda dengan kertas, daur ulang
plastik tidak menambah efisiensi dalam penggunaan sumber daya akan tetapi
semakin banyaknya sampah plastik memaksa kita untuk mendaur ulangnya. Pandangan
tentang plastik sebagai barang yang dapat didaur ulang malah menambah tingkat
permintaan akan plastik itu sendiri. Dan kebanyakan plastik daur ulang
dijadikan bahan baku untuk pembuatan barang yang tidak bisa didaur ulang
kembali.
Alumunium
Alumunium merupakan
bahan yang 100 % dapat di daur ulang dan bisa dilakukan sampai beberapa kali.
Berbeda dengan plastik dimana dalam proses daur ulangnya komponen plastik akan
melemah sehingga batas waktu daur ulang plastik sangat terbatas, sedangkan
alumunium merupakan materi yang bisa didaur ulang sampai waktu yang tidak
terbatas. Amerika Serikat sudah memulai
usaha daur ulang alumunium sebagai alternatif utama dalam pelaksanaan program
ramah lingkungan, daripada mendaur ulang plastik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar