PENDAHULUAN
Memasuki era globalisasi yang
merupakan internalisasi seluruh aspek dalam suatu negara tidak terkecuali,
pemerintah harus tanggap terhadap masalah yang akan terjadi. Salah satu yang
akan disingung dalam makalah ini adalah globalisasi ekonomi. Ketika suatu
negara mengambil keputusan untuk memasuki dunia internasional dan tidak
mengasingkan diri dari negara lain, negara itu harus mampu untuk mengikuti
perkembangan yang ada dengan beradaptasi dengan sistem-sistem yang baru dan
bisa diterapkan dalam hubungannya dengan negara lain. Dengan kata lain akan
terjadi perubahan yang mencolok dalam semua aspek yang ada. Tidak terkecuali
dalam aspek ekonomi,jika suatu negara tersebut memasuki era globalisasi tidak
bisa dipungkiri bahwa suatu negara harus masuk dalam “perdagangan bebas” dan
secara otomatis harus bisa bersaing dengan negara lain.
Kemampuan suatu negara dalam
mengintegrasikan sistem ekonominya dengan globalisasi memaksa negara itu untuk
merubah sistem ekonomi yag ada dan meningkatkan stabilitas ekonominya.
Kebijakan baru akan dibuat dan diterapkan dengan tujuan memasuki era
globalisasi ini. Dalam megatur semua kebijakan tersebut tidak terlepas dari
dukungan dari aspek politik yang ada. Dalam hal ini pemerintah sebagai pemberi
kebijakan harus bisa mengetahui keadaan negaranya sendiri. Sebuah kebijakan
umunya digunakan dan bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya. Dengan peran
pemerintah sebagai pemberi kebijakan, diharapkan bisa untuk mensejahterakan
bangsa dan rakyatnya dan bisa meningkatkan perekonomian negara.
Dalam merumuskan suatu
kebijakan, pemerintah tidak akan merubah secara keseluruhan kebijakan yang diterapkan
namun akan lebih disempurnakan dengan kebijakan yang baru. Dengan kata lain
pemerintah akan mengambil kebijakan yang berjalan dengan baik dan merubah
kebijakan yang sulit atau tidak bisa dijalankan dengan sempurna. Jadi bisa
dikatakan secara keseluruhan semua kebijakan yang ada tidak pernah dihapuskan
keseluruhan. Untuk itu di dalam makalah ini akan disampaikan pengaruh dari
suatu kebijakan dalam memasuki era globalisasi.
Rumusan masalah
- Apa
sebenarnya globalisasi itu
- Ekonomi
politik internasional
- Dampak
globalisasi ekonomi
GLOBALSISASI
Beberapa dekade ini banyak
dibicarakan tentang globalisasi, banyak kalangan-kalangan yang sering
membicarakan dan mendiskusikan apa itu globalisasi. Baik dari kalangan ekonom, politikus,
ahli filsafat,dan masih banyak kalangan yang terus menerus membicarakan seputar
globalisasi. Globalisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai dunia tanpa
batas (borderless).
“Globalisasi”, sebagaimana
yang ditulis oleh Anthony Giddens (1990), adalah intensifikasi relasi-relasi
sosial mendunia yang menghubungkan lokalitas yang berjauhan sedemikian rupa,
sehingga peristiwa-peristiwa lokal dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang
terjadi di tempat yang jauh dan begitupun sebaliknya (Globailzation is the Intensivication
of world-wide social relations Which link distant localities in such a way that
local happenings are shaped by events occuring many miles away and vice versa).
Secara lebih lengkap the Group
of Lisbon dalam Limits to Competition mendefinisikan globalisasi sebagai
berikut (Carunia Firdausy, 2000:9): “Globalization refers to the
multiplicity of linkages and interconnections between the states and societies
which make up the present world system. . It describes the process by which
events, decisions, and activities in one part of the world come to have
significant consequences for individuals and communities in quite distant parts
of the globe. Globalization has two distinct phenomena: scope (or stretching)
and intensity (or deepening). On the one hand it defines a set of processes
which embrace most of the globe or which operate world wide; the concept
therefore has spatial connotation. On the other hand, it also implies on
intensification in the levels of interactions, interconnectedness or interdependence
between the states and societies which constitute the world communities.
Accordingly, alongside the stretching goes a deepening of global processes....
Far from being abstract concept, globalization articulates one of the more
familiar features of modern existence.... Of course, globalization does not
mean that the world is homogeneous. Globalization is highly uneven in its scope
and highly differentiated in its consequences.”
Definisi di atas menyimpulkan
bahwa globalisasi merupakan sebuah proses keterlibatan dan ketergantungan yang
intensif antara negara-negara dan masyarakatnya dalam berbagai kegiatan
kehidupan tanpa batas dalam kegiatan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Namun dengan adanya globalisasi tidak berarti suatu negara kehilangan
kedaulatannya.
Beberapa pendapat tentang
globalisasi mengatakan bahwa globalisasi bukan merupakan suatu proses yang baru
dalam sejarah manusia. Sejak dahulu ketika manusia melakukan perjalanan dagang
ke negara lain, proses globalisasi tersebut mulai tercipta tanpa disadari. Perluasan
jangkauan perdagangan dan produksi terutama melalui meningkatnya perkembangan
teknologi menyebabkan proses globalisasi tersebut semakin cepat dan memaksa
negara-negara untuk berusaha mengikuti arus globalisasi tersebut.
Proses globalisasi adalah
proses integrasi baik pasar domestik, regiona maupun internasional yang
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : (Halwani, 2005 : 194)
- Komunikasi
dan tranportasi yang semakin canggih
- Lalu
lintas devisa yang makin bebas
- Ekononomi
negara yang makin terbuka
- Penggunaan
secara keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara
- Metode
produksi dan perakitan dengan organisasi yang makin efisien
- Semakin
pesatnya perkembangan perusahaan
multinasional (MNC) di hampir segala penjuru dunia
EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
Sebenarnya istilah Ekonomi
Politik masih merupakan istilah yang rancu atau ambigu, tidak ada penjelasan
yang pasti tentang apa itu ekonomi politik sebenarnya. Adam Smith dan ekonom
klasik menggunakannya untuk mengartikan apa yang sekarang disebut ilmu ekonomi.
Baru-baru ini, sejumlah pakar seperti Garu Becker, Anthony Downs dan Bruno Frey
mendefinisikan ekonomi politik sebagai aplikasi metodologi formal ekonomi yang
disebut model aktor rasional, untuk semua tipe perilaku manusia. Pakar lain
menggunakan istilah ekonomi politik ini dengan pengertian penggunaan teori
ekonomi khusus untuk menjelaskan perilaku sosial, permainan, tindakan kolektif
dan teori Marxist. Sedangkan pakar lainnya memakai istilah ekonomi politik
untuk merujuk pada masalah yang dihasilkan oleh interaksi kegiatan ekonomi dan
politik. Gilpin mengistilahkan ekonomi politik untuk mengindikasikan
serangkaian masalah yang dikaji dengan campuran yang lengkap metode analitik
dan perspektif teoritis. Sedangkan fokus interaksi itu adalah aktivitas manusia
antara negara dan pasar.
Kaitan antara ekonomi dengan politik sangat jelas
jika kita menggunakan konsep negara dan pasar. Negara menyangkut politik dan pasar
menyangkut ekonomi sebagai sesuatu yang terpisah dalam dunia modern, namun tak
bisa dipisahkan secara total. Negara mempengaruhi hasil dari aktivitas pasar
dengan menentukan karakter dan distribusi hak-hak properti serta aturan yang
menguasai perilaku ekonomi. Banyak orang yang yakin bahwa negara dapat dan bisa
mempengaruhi kekuatan pasar. Oleh karena itu secara signifikan mempengaruhi
kegiatan ekonomi. Pasar itu sendiri adalah sumber kekuasaan yang mempengaruhi
keputusan politik.
Negara merupakan realisasi
dari tindakan dan keputusan kolektif. Negara sering diartikan lembaga-lembaga
politik negara bangsa modern, kawasan geografis dengan hubungan yang relatif
koheren sistem pemerintah. Negara bangsa itu sendiri merupakan sebuah lembaga
legal dengan ruang lingkup jelas teritorial dan penduduk serta pemerintah yang
mampu memikul kedaulatan. Namun demikian kita juga perlu mempertimbangkan
secara lebih luas pengertian “negara” dengan sesuatu yang kolektif dan perilaku
politik yang terjadi pada banyak tingkat. Seperti halnya pada kasus seperti
adanya organisasi negara bangsa, pilihan dan kebijakan yang diambil
mempengaruhi anggota dari oganisasi tersebut sampai ke enduduk negara anggota
sehingga bisa dikatakan sebagai negara.
Sementara itu pasar merupakan
realisasi tindakan dan keputusan individu. Pasar biasanya diartikan
lembaga-lembaga ekonomi kapitalisme modern. Pasar merupakan lingkungan tindakan
manusia yang didominasi oleh kepentingan individu dan dikondisikan oleh kekuatan
kompetisi. Kekuatan pasar memotivasi dan mengkondisikan perilaku manusia.
Individu didorong oleh kepentingan pribadi untuk memproduksi dan mensuplai
barang dan jasa yang langka atau mengupayakan tawar menawar produk atau
pekerjaan bergaji tinggi. Mereka didorong oleh kekuatan kompetisi pasar untuk
membuat produk lebih baik, lebih murah atau lebih menarik.
Eksistensi paralel antara
negara (politik) dan pasar (ekonomi) menciptakan ketegangan fundamental yang
memberikan ciri pada ekonomi politik. Negara dan pasar tidak selalu konflik
namun mereka tumpang tindih sehingga ketegangan fundamentalnya tampak.
Pengertian Menurut Balaam, ekonomi politik adalah disiplin intelektual yang
menyelidiki hubungan yang tinggi antara ekonomi dan politik. Ekonomi politik internasional
adalah kelanjutan dari penyelidikan di tingkat internasional. Ekonomi politik
jelas bukan hanya cara mempelajari atau memahami karena pada saat ini
aktualitas ekonomi politik semakin kuat karena pada kenyataannya kehidupan
ekonomi tak bisa dipisahkan dari kehidupan politik. Demikian pula sebaliknya,
keputusan politik banyak yang berlatar belakang kepentingan ekonomi. Fenomena
itu sangat kuat baik di negara maju maupun negara berkembang.
DAMPAK GLOBALISASI EKONOMI
Globalisasi bukan hanya menggempur
pelaku ekonomi di negara sedang berkembang. Globalisasi mampu mengendalikan
demokrasi bahkan bertindak lebih jauh dengan mendikte apa yang harus dilakukan pemenang pemilu yang
diselenggarakan secara demokratis sekalipun.
Di pasar global Indonesia tidak menghadapi persaingan biasa yang hanya
menggantungkan diri pada mekanisme pasar, tetapi Indonesia menghadapi kekuatan
yang terpola. Kekuatan ini bisa berbentuk TNCs, MNCs, pemerintahan negara kaya,
lembaga dunia seperti IMF, Word Bank dan WTO. Indonesia saat ini berada dalam
jebakan “perang modern” yang dimulai dari krisis moneter 1997/1998. (Deliarnov,
2006).
Dampak
utama yang muncul akibal globalisasi ekonomi adalah bagaimana mengatur ekonomi global itu. Pasar
global yang terlepas dari konteks
sosialnya sulit sekali diatur sekalipun
taruhlah ada kerja sama yang efektif antara pihak yang berwenang
mengatur ekonomi dan kepentingan mereka sejalan. Kesulitan utama adalah
bagaimana menyusun pola kebijakan nasonal dan internasional yang efektif dan
terintegrasi guna menghadapi kekuatan-kekuatan pasar global. Ketergantungan
sistematik antara negara dan pasar sama
sekali tidak harus berarti akan tercipta
secara otomatis integrasi harmonis yang
memberikan manfaat pada konsumen dunia, karena pasar global benar-benar bebas
dan efisien dalam membagikan sumber dan daya produksinya.
Dampak
utama kedua adalah pelaku ekonomi yang banyak berperan dalam model ekonomi
global ini adalah perusahaan besar MNC (multi national corporation) dan
akan berubah menjadi TNC (trans national corporation). TNC bercirikan
murni modal yang bebas mengalir kemana saja (footloose investment) juga
industri yang gampang pindah lokasi (footloose industry) tanpa kedudukan
nasional, dengan pengelolaan manajemen internasional, dan bersedia beroperasi
dimana saja untuk mencari laba sebesar-besarnya. Di sektor keuangan hal ini dapat dicapai dengan mudah, cukup
dengan menekan tombol komputer maka lalu
lintas modal akan berpindah ke belahan dunia manapun tanpa terpengaruh campur
tangan kebijakan moneter nasional sedikitpun.
Dalam
perusahaan yang bergerak di sektor industri
primer, TNC akan mencari sumber daya alam, memproduksi dan
memasarkan barang di tingkat dunia
sejauh strategi dan peluang
menguntungkannya. TNC tidak lagi berbasis di satu negara saja (seperti
halnya MNC) akan tetapi melayani seluruh penjuru dunia. TNC juga tidak dapat
dihambat dan dikendalikan oleh kebijakan negara manapun kecuali oleh
kepentingannya sendiri (maksimalisasi laba). TNC memang merupakan wujud ekonomi
global murni.
Dampak ketiga
adalah melemahnya posisi tawar politik dan ekonomi serikat buruh. Pasar global
dan TNC cenderung disertai pasar tenaga
kerja dunia yang terbuka pula. Namun operasi pasar tenaga kerja dunia bukan
dalam bentuk lalu lintas tenaga kerjadari satu negara ke negara lain, tetapi
dalam bentuk arus modal yang bergerak memilih lokasi-lokasi yangh terbaik dari
sisi upah buruh dan pasokan tenaga kerja.
Kecenderungan modal bergerak dengan bebas dari satu negara ke negara
lain (footloose investment), sementara angkatan kerja tetap berada di
negara masing-masing, akan menguntungkan negara maju yang memiliki angkatan kerja paling siap meskipun biaya overhead dan jaminan
sosial tinggi dilihat dari kompetensi keterampilan dan motivasi kerja. Ketika
pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran
bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika
harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke
luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata
uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan
efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan
masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada
akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan
ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak
adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
Dampak globalisasi yang
terakhir dan tidak dapat terelakan
adalah bahwa dalam sistem politik internasional muncul pusat-pusat kekuatan baru. Negara yang selama
ini memegang kekuasaan hegemoni di dunia
tidak dapat lagi memaksakan tujuan kebijakannya sendiri, baik di dalam
wilayahnya maupun di tempat lain,sementara lembaga lain (swasta maupun
pemerintah) yang selama ini lemah sekarang
akan lebih kuat. Berbagai lembaga, dari
lembaga sukarela internasional hingga perusahaan TNC, menikmati kekuasaan yang
lebih besar sementara wibawa pemerintah
nasional makin turun. Lembaga-lembaga ini dengan menggunakan pasar global dan
media global, memperoleh legitimasi dari
konsumen dan warga lintas batas.
Dampak negatif
dari globalisasi di bidang ekonomi yaitu perkembangan sistem perdagangan luar
negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang
tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada
industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang
untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu,
ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional
semakin meningkat.selain itu, Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang
impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran.Efek buruk
lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto
pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit.
Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan
(pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya
ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Robert
Gilpin, “The Political Ekonomi of International Relations”, NJ: Princeton
University Press, 1987, hal. 8
·
David
N Balaam and Michael Veseth, Introduction to International Political Economy.
New Jersey: Prentice Hall, 1997, hal. 4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar