PENDAHULUAN
Menurut bebrapa pendapat yang
diajukan oleh beberapaahli ekonomi bahwa kemunduran perekonomian di Indonesia
salah satunya disebabkan oleh sektor usaha swasta. Kinerja dari sektor tersebut
semakin tidak kelihatan dan semakin mundur. Menurut Drucker, era ekonomi yang
berdasarkan manajemen telah berakhir, dan kita sekarang bergerak ke era ekonomi
berdasarkan kewirausahaan. Dengan keadaan yang seerti iu tidaklah salah kalau
kita mengembangkan entrepreneurship dalam kehidupan kita. Dalam kenyataannya
kegiatan entrepreneur tidak berkembang dan tidak ada perhatian khusus dalam
kehidupan perekonomian.
Dengan banyaknya kritik dan
pendapat beberapa ahli tersebut seharusnya kita tahu kita harus berubah seiring
dengan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu di sisi saya akan membahas
sekilas tentang dunia entrepreneur dan kaitanya dengan pembangunan ekonomi
untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik untuk negara kita. Walaupun usaha yang
kita kerjakan hasilnya tidak terlau mencolok jika dibandingkan dengan
keseluruhan.
Rumusan Masalah
·
Entrepreneur
·
Pembangunan
Ekonomi
·
Entrepreneur
dalam Pembangunan Ekonomi
·
Peranan
Entrepreneur
PEMBANGUNAN EKONOMI
·
Pembangunan
ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita
dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
·
Pembangunan
ekonomi adalah proses dan langkah-langkah yang dilakukan oleh suatu negara
untuk meningkatkan PNB dan Pendapatan per kapita penduduknya dalam upaya
mencapai pertumbuhan ekonomi
·
Pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (Output) dalam tingkatan nyata
ekonomi dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam
jangka panjang
·
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan
mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara
tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari
pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong
pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses
pembangunan ekonomi. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar
pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan
ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi
juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input
pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan
teknik.
Tujuan Inti Pembangunan
•
Peningkatan
ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup
yang pokok
•
Peningkatan
Standar hidup
•
Perluasan
pilihan-pilihan ekonomis dan sosial
Ada dua faktor yang mempengarui pembangunan
ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Dua faktor tersebut yaitu faktor ekonomi dan
faktor non-ekonomi. Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia,
sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
·
Sumber
daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah,
keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku
produksi.
·
Keahlian
dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi
sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses
produksi).
·
Sumber
daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah
dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial
untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan
seberapa besar produktivitas yang ada.
·
Sumber
daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan
modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya
modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.
Dan faktor kedua yang mempengaruhi pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yaitu faktor non-ekonomi yang terdiri dari kondisi sosial
kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, dan sistem yang berkembang dan
berlaku.
ENTREPRENEUR
Pengertian Entrepreneur
Entrepreneur (wirausahawan),
merupakan kata serapan dari bahasa Perancis yang mulanya berarti "pemimpin
musik atau pertunjukan." Di dalam kata tersebut mengandung makna bahwa
seorang entrepreneur adalah seorang pemimpin yang bisa membawa kelompoknya
untuk mengadakan pertunjukan. Dalam kata lain bahwa seorang entrepreneur
sebagai pemimpin. Kaitanya dengan perekonomian adalah seseorang yang melakukan
dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture(bisnis) yang
terkadang dikaitkan dengan pengambilan resiko. Dalam konteks yang lebih luas
terkadang entrepreneur disinonimkan dengan "founder". Secara umum
entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak selalu.
Seorang entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan
jasa/produk dalam market baru., baik itu bersifat profit ataupun non profit.
Prof W.Long menyebutkan istilah dari bahasa jerman "unternehmer", dan
"unternehmergeist" (spirit of entrepreneurship). Dalam masyarakat
pengertian dari wirausahawan adalah seseorang yang mampu menciptakan lapangan
kerja baru dan mencari cara-cara atau teknik yang lebih baik dalam pemanfaatan
sumber daya, memperkecil pemborosan, serta menghasilkan barang atau jasa dalam
upayanya memuaskan kebutuhan orang lain.
Beberapa pengertian dari wirausahawan :
·
KBBI
mendefinisikan wirausahawan sebagai "orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi
untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya."
·
Louis
Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang yang imajinatif, yang
ditandai dengan kemampuannya dalam menetapkan sasaran serta dapat mencapai
sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan
peluang-peluang dan membuat keputusan.
·
Richard
Cantillon (1755) menyatakan entrepreneur sebagai seseorang yang mengelola
perusahaan atau usaha dengan mendasarkan pada akuntabilitas dalam menghadapi
resiko yang terkait ( a person who undertakes and operates a new enterprise
or venture and assumes some accountability for inherent risks)
·
J.B.Say
(1803) memberikan pengertian entrepreneur sebagai seseorang yang mampu meningkatkan
nilai sumber daya ekonomi ke tingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya
maupun nilainya ( a person who creates value by shifting economic resources
out of an area of lower and into an area of higher productivity and greater
yield)
·
J.
Schumpeter (1934) mendefinisikan “unternehmer” atau entrepreneur sebagai
an innovative force for economic progress, important in the process
of creative destruction and therefore as a change agent.
·
Entrepreneur
dapat kita fahami sebagai orang yang betul-betul mempunyai jiwa dan sikap hidup
mandiri, jeli melihat peluang yang terbentang dan berani mengambil resiko
dengan kesadaran bahwa sebagai wirausahawan perolehan untung tidak lepas dari
resiko yang diperhitungkannya
·
Kamus
Hypertext OnlineWebster disebutkan, entrepreneur ialah “seseorang yang
membuat suatu produk dengan menggunakan dana sendiri”
·
Wirausahawan
adalah yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil risiko dan ke tidak
pastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara meng identifikasi
peluang dan menggambungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.
Dari berbagai pengertian
tersebut maka Entrepreneur sesungguhnya adalah agen perubahan (change agent)
yang mampu untuk :
- Melaksanakan cita-cita mengubah dan
memperbaiki nilai-nilai social
- Menemu kenali berbagai peluang untuk
melakukan perbaikan
- Selalu melibatkan diri dalam proses
inovasi, adaptasi, pembelajaran yang terus menerus
- Bertindak tanpa menghiraukan berbagai
hambatan atau keterbatasan yang dihadapinya
- Memiliki akuntabilitas dalam
mempertanggungjawabkan hasil yang dicapainya, kepada masyarakat.
Modal untuk menjadi Entrepreneur
Membahas
mengenai seorang entrepreneur haruslah kta ketahui bagaimana dan apa
faktor-faktor seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur yang bisa
mengembangkan daya pikirnya dan kreatifitasnya dalam bertahan hidup. Bob
Sadino, seorang Entrepreneur sejati yang sukses di Indonesia mengatakan bahwa
ada empat modalyang dibutuhkan seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur.
Keempat modal tersebut adalah sebagai berikut :
·
Harus
mempunyai kemauan
·
Tekad
yang bulat
·
Keberanian
mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita
sendiri
·
Jangan
cengeng dan tahan banting
Kriteria Wirausahawan
Kriteria wirausahawan menurut
Ibu Siti Pringandari A Suprapto, staff pengajar MM UI entrepreneurship centre,
adalah sebagai berikut:
- Semangat
kerja. Mencintai apa yang dikerjakan sehingga membuatnya terus berkarya
menghasilkan prestasi-prestasi baru tiada henti. Ketika menghadapi
halangan atau kegagalan, tidak putus asa dan justru belajar dari
kegagalan.
- Seorang
pengusaha harus memiliki impian. Impian merupakan wujud dari visi dan misi
seseorang dalam berkarya. Dengan mimpi pikiran akan terfokus dan
memudahkan mencapai apa yang diinginkan
- Tegas
dalam mengambil keputusan. Menunda pekerjaan merupakan kerugian bagi
pengusaha. Kecepatan dalam mengambil keputusan yang tepat merupakan kunci
keberhasilan dan keputusan harus diterapkan secara konsisten agar hasil
yang diharapkan bisa segera terwujud.
- Dedikasikan
seluruh tenaga, waktu, dan pikiran untuk pekerjaan. Kadangkala seseorang
harus bekerja sedikitnya 13 jam sehari dan tujuh hari semingggu agar
impiannya segera terwujud.
- Rinci.
Pengusaha harus bisa memperhatikan hal yang detail dari proses produksi
usahanya dan tidak bersikap masa bodoh. Dengan demikian, ia bisa
mengetahui kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya. Ia juga tidak
mudah dibohongi bawahannya.
- Tidak
menggantungkan hidup pada nasib. Yang menentukan apa yang ingin Anda
kerjakan dan hidup Anda tidak ditentukan oleh atasan melainkan diri
sendiri adalah Anda sendiri.
- Dana.
Menjadi kaya bukan tujuan utama seorang wirausahawan. Uang hanya ukuran
keberhasilan. Bila sukses uang akan datang dengan sendirinya.
- Bagi-bagi.
Kepemilikan usaha dibagikan kepada karyawan karena tanpa mereka bisnis
tidak akan berjalan. Karena itu, karyawan harus diperhatikan agar ada rasa
memiliki terhadap perusahaan.
- Memiliki
etika moral. Pengusaha sukses selalu memiliki moralitas yang baik dalam
menjalankan bisnisnya. Moralitas ini menjadi penting karena berfungsi
sebagai kendali diri agar tidak terjebak pada praktik bisnis yang
menghalalkan segala cara.
- Mampu
belajar dan mendengarkan. Pengusaha harus terus belajar dan mendengarkan
masukan dari orang lain, tidak bergantung pada bakat alam. Berbagai ajang
diskusi seminar, sekolah, konferensi menjadi tempat baginya untuk terus
mengasah pengetahuan di bidangnya.
- Rencana
bisnis. Seorang pengusaha selalu memiliki rencana bisnis yang akan
dikembangkan. Penyusunan rencana bisnis ini penting sebagai arahan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Ketika menyusun rencana bisnis biasanya
seorang pengusaha melibatkan konsultan bisnis profesional.
- Hasil
terbaik. Pengusaha sukses selalu ingin mencapai prestasi terbaiknya.
Prestasi itu akan menjadi kepuasan tersendiri yang sulit diganti apa pun.
Pandangan-pandangan tentang entrepreneur menurut beberapa ahli :
·
David
McClelland (1961) menggambarkan entrepreneur terutama dimotivasi oleh kebutuhan
yang luas atas pencapaian dan keinginan kuat untuk membangun.
·
Collins
dan Moore (1970) mempelajari 150 entrepreneur dan menyimpulkan bahwa mereka
orang-orang yang tangguh dan pragmatis yang dikenalikan oleh kebutuhan atas
kemandirian dan pencapaian; mereka jarang berkeinginan untuk mengadu pada pihak
otoritas.
·
Bird
(1992) melihat entrepreneur sebagai orang yang cekatan, yaitu cenderung kaya
wawasan, berbagi ide, banyak trik, cerdik, kaya sumber daya. Mereka
opportunistik, kreatif, dan tidak sentimental.
·
Busenitz
dan Barney (1997) mengklaim entrepreneur cenderung terlalu percaya diri dan
menyamaratakan.
·
Cole
(1959) menemukan empat tipe entrepreneur: innovator, calculating inventor, over-optimistic
promoter, dan organisation builder. Tipe-tipe ini tidak terkait dengan
kepribadian tetapi terkait tipe peluang yang dihadapi entrepreneur.
·
Burton
W. Folsum Jr, membedakan antara political entrepreneur dan market entrepreneur.
Political entrepreneur menggunakan pengaruh-pengaruh politik untuk mendapatkan
pendapatan melalui subsidi, proteksi, monopoli yang diberi pemerintah,
kontrak-kontrak pemerintah, atau aturan-aturan pemerintah yang menguntungkan.
Market entrepreneur berjalan tanpa keistimewaan-keistimewaan khusus dari
pemerintah.
John G. Burch menuliskan, Entreprenuer memiliki
sifat :
1.
Berhasrat mencapai prestasi
2.
Seorang Pekerja keras
3. Ingin
bekerja untuk dirinya
4.
Mencapai kualitas
5.
Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
6.
Optimis
7.
Berorganisasi
8.
Berorientasi kepada keuntungan
ENTRERENEUR DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Kita
ketahui bahwa kegiatan entrepreneur merupakan
salah satu unsur-unsur dari pembangunan ekonomi yang diharapkan dari seorang
entrepreneur untuk bisa mengolah dan melestarikan apa yang yang kita sebut
dengan sumber daya alam. Dengan bakat yang dimiliki entrepreneur bisa memajukan
pembangunan ekonomi dari suatu negara. Dari sumber daya alam yang ada dan dari
bakat entrepreneur tersebut akan bisa menciptakan suatu barang yang baru yang
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
Peranan
wirausaha tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan perkapita tapi juga
memicu dan mendukung perubahan struktur masyarakat dan bisnis. Dalam hal ini,
pemerintah dapat berperan sebagai inovator. Pemerintah akan bergerak sebagi
pelindung dalam memasarkan hasil teknologi dan kebutuhan sosial. Peranan
penting entrepreneurship dalam hal pembangunan ekonomi tenyata bisa dikatakan
seorang entrepreneur mampu menciptakan daya cipta sosial dan ekonomi. Peranan
dari entrepreneurship yaitu :
1. Menciptakan kesempatan kerja
2. Melakukan inovasi dan kreasi baru terhadap
produksi barang ataupun jasa yang dibutuhkan masyarakat
3. Menjadi modal sosial
4. Peningkatan Kesetaraan (equity
promotion)
PENUTUP
Entrepreneur adalah seseorang
yang mau mengambil resiko yan ada dan yang akan dihadapinya untuk meningkatkan
kualitas hidupnya. Kegiatan entrepreneur adalah salah satu unsur pembangunan
yang berfungsi untuk mengolahdan melestarikan sumber daya alam. Dengan keadaan
Indonesia saat ini, kondisi dan kekayaan alam yang baik dan banyak bisa
digunakan untuk memajukan ekonomi negara kita. Oleh karena itu entrepreneur
adalah orang yang pas untuk mengatasi keadaan negara waktu sekarang. Hal ini
bisa dibuktikan dengan peran entrepreneur yang masuk dalam pemerintahan yang
bisa dibilang memberi kemajuan yang baik.
Sekarang kita harus mau dan
mampu untuk memasuki era yang sudah berubah menjadi era kewirausahaan. Dengan
begitu kita bisa memajukan pembangunan ekonomi di negara kita. Melalui masalah
yang dihadapi oleh negara kita, bisa dimungkinkan bahwa perubahan masyarakat
Indonesia khususnya untuk bidang entrepreneurship. Dengan melihat peranan dari
entrepreneur tersebut harusnya sebagai negara yang sedang berkembang sangat
perlu untuk mementingkan sektor tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
·
Talib
Rachman, Abdul, “Memaksimumkan Entrepreneur Untuk Membangun Bangsa dan Negeri
R.I”, WordPress.com, May 3, 2008
·
courses.ivillage.com,
“Entrepreneur” Rabu, 2007 Oktober 24
·
Anzar
Simanjuntak, Dahnil, “Entreprenuership : Solusi Pembangunan Ekonomi Indonesia”,
Harian Kompas, 15 Februari 2005
·
I
Wibowo, ‘’ Belajar Dari Cina’’, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2004
·
J.
Winardi, ‘’ Entreprenuer & Entreprenuership’’, Kencana Prenada Media,
Jakarta, 2003
·
Laporan
oleh Hayat Mansur, “Inspirasi dari Entrepreneur :4 Modal Menjadi Entrepreneur
(Ternyata Bukan Uang)”, Wimar's World, 28 Maret 2007
·
Kriteria
Pengusaha Menurut Para Ahli laginge.wordpress.com 30 September 2007
·
mybusinessblogging.com,
30 September2007
·
Avin
Fadilla Helmi dan Rista Bintarawita Megasari, “Modul kuliah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar