Minggu, 24 Juni 2012

ENTREPRENEUR


PENDAHULUAN

Menurut bebrapa pendapat yang diajukan oleh beberapaahli ekonomi bahwa kemunduran perekonomian di Indonesia salah satunya disebabkan oleh sektor usaha swasta. Kinerja dari sektor tersebut semakin tidak kelihatan dan semakin mundur. Menurut Drucker, era ekonomi yang berdasarkan manajemen telah berakhir, dan kita sekarang bergerak ke era ekonomi berdasarkan kewirausahaan. Dengan keadaan yang seerti iu tidaklah salah kalau kita mengembangkan entrepreneurship dalam kehidupan kita. Dalam kenyataannya kegiatan entrepreneur tidak berkembang dan tidak ada perhatian khusus dalam kehidupan perekonomian.
Dengan banyaknya kritik dan pendapat beberapa ahli tersebut seharusnya kita tahu kita harus berubah seiring dengan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu di sisi saya akan membahas sekilas tentang dunia entrepreneur dan kaitanya dengan pembangunan ekonomi untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik untuk negara kita. Walaupun usaha yang kita kerjakan hasilnya tidak terlau mencolok jika dibandingkan dengan keseluruhan.

Rumusan Masalah
·         Entrepreneur
·         Pembangunan Ekonomi
·         Entrepreneur dalam Pembangunan Ekonomi
·         Peranan Entrepreneur

PEMBANGUNAN EKONOMI

·         Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
·         Pembangunan ekonomi adalah proses dan langkah-langkah yang dilakukan oleh suatu negara untuk meningkatkan PNB dan Pendapatan per kapita penduduknya dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi
·         Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (Output) dalam tingkatan nyata ekonomi dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka panjang
·         Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.

Tujuan Inti Pembangunan
         Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok
         Peningkatan Standar hidup
         Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial

Ada dua faktor yang mempengarui pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Dua faktor tersebut yaitu faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi. Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
·         Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
·         Keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
·         Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
·         Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Dan faktor kedua yang mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yaitu faktor non-ekonomi yang terdiri dari kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, dan sistem yang berkembang dan berlaku.


ENTREPRENEUR

Pengertian Entrepreneur
Entrepreneur (wirausahawan), merupakan kata serapan dari bahasa Perancis yang mulanya berarti "pemimpin musik atau pertunjukan." Di dalam kata tersebut mengandung makna bahwa seorang entrepreneur adalah seorang pemimpin yang bisa membawa kelompoknya untuk mengadakan pertunjukan. Dalam kata lain bahwa seorang entrepreneur sebagai pemimpin. Kaitanya dengan perekonomian adalah seseorang yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture(bisnis) yang terkadang dikaitkan dengan pengambilan resiko. Dalam konteks yang lebih luas terkadang entrepreneur disinonimkan dengan "founder". Secara umum entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak selalu. Seorang entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan jasa/produk dalam market baru., baik itu bersifat profit ataupun non profit. Prof W.Long menyebutkan istilah dari bahasa jerman "unternehmer", dan "unternehmergeist" (spirit of entrepreneurship). Dalam masyarakat pengertian dari wirausahawan adalah seseorang yang mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mencari cara-cara atau teknik yang lebih baik dalam pemanfaatan sumber daya, memperkecil pemborosan, serta menghasilkan barang atau jasa dalam upayanya memuaskan kebutuhan orang lain.
Beberapa pengertian dari wirausahawan :
·         KBBI mendefinisikan wirausahawan sebagai "orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya."
·         Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang yang imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan.
·         Richard Cantillon (1755) menyatakan entrepreneur sebagai seseorang yang mengelola perusahaan atau usaha dengan mendasarkan pada akuntabilitas dalam menghadapi resiko yang terkait ( a person who undertakes and operates a new enterprise or venture and assumes some accountability for inherent risks)
·         J.B.Say (1803) memberikan pengertian entrepreneur sebagai seseorang yang mampu meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ke tingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya maupun nilainya ( a person who creates value by shifting economic resources out of an area of lower and into an area of higher productivity and greater yield)
·         J. Schumpeter (1934) mendefinisikan “unternehmer” atau entrepreneur sebagai an innovative force for economic progress, important in the process of creative destruction and therefore as a change agent.
·         Entrepreneur dapat kita fahami sebagai orang yang betul-betul mempunyai jiwa dan sikap hidup mandiri, jeli melihat peluang yang terbentang dan berani mengambil resiko dengan kesadaran bahwa sebagai wirausahawan perolehan untung tidak lepas dari resiko yang diperhitungkannya
·         Kamus Hypertext OnlineWebster disebutkan, entrepreneur ialah “seseorang yang membuat suatu produk dengan menggunakan dana sendiri”
·         Wirausahawan adalah yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil risiko dan ke tidak pastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara meng identifikasi peluang dan menggambungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.
Dari berbagai pengertian tersebut maka Entrepreneur sesungguhnya adalah agen perubahan (change agent) yang mampu untuk :
  1. Melaksanakan cita-cita mengubah dan memperbaiki nilai-nilai social
  2. Menemu kenali berbagai peluang untuk melakukan perbaikan
  3. Selalu melibatkan diri dalam proses inovasi, adaptasi, pembelajaran yang terus menerus
  4. Bertindak tanpa menghiraukan berbagai hambatan atau keterbatasan yang dihadapinya
  5. Memiliki akuntabilitas dalam mempertanggungjawabkan hasil yang dicapainya, kepada masyarakat.

Modal untuk menjadi Entrepreneur
            Membahas mengenai seorang entrepreneur haruslah kta ketahui bagaimana dan apa faktor-faktor seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur yang bisa mengembangkan daya pikirnya dan kreatifitasnya dalam bertahan hidup. Bob Sadino, seorang Entrepreneur sejati yang sukses di Indonesia mengatakan bahwa ada empat modalyang dibutuhkan seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur. Keempat modal tersebut adalah sebagai berikut :
·         Harus mempunyai kemauan
·         Tekad yang bulat
·         Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri
·         Jangan cengeng dan tahan banting
Kriteria Wirausahawan
Kriteria wirausahawan menurut Ibu Siti Pringandari A Suprapto, staff pengajar MM UI entrepreneurship centre, adalah sebagai berikut:
  1. Semangat kerja. Mencintai apa yang dikerjakan sehingga membuatnya terus berkarya menghasilkan prestasi-prestasi baru tiada henti. Ketika menghadapi halangan atau kegagalan, tidak putus asa dan justru belajar dari kegagalan.
  2. Seorang pengusaha harus memiliki impian. Impian merupakan wujud dari visi dan misi seseorang dalam berkarya. Dengan mimpi pikiran akan terfokus dan memudahkan mencapai apa yang diinginkan
  3. Tegas dalam mengambil keputusan. Menunda pekerjaan merupakan kerugian bagi pengusaha. Kecepatan dalam mengambil keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dan keputusan harus diterapkan secara konsisten agar hasil yang diharapkan bisa segera terwujud.
  4. Dedikasikan seluruh tenaga, waktu, dan pikiran untuk pekerjaan. Kadangkala seseorang harus bekerja sedikitnya 13 jam sehari dan tujuh hari semingggu agar impiannya segera terwujud.
  5. Rinci. Pengusaha harus bisa memperhatikan hal yang detail dari proses produksi usahanya dan tidak bersikap masa bodoh. Dengan demikian, ia bisa mengetahui kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya. Ia juga tidak mudah dibohongi bawahannya.
  6. Tidak menggantungkan hidup pada nasib. Yang menentukan apa yang ingin Anda kerjakan dan hidup Anda tidak ditentukan oleh atasan melainkan diri sendiri adalah Anda sendiri.
  7. Dana. Menjadi kaya bukan tujuan utama seorang wirausahawan. Uang hanya ukuran keberhasilan. Bila sukses uang akan datang dengan sendirinya.
  8. Bagi-bagi. Kepemilikan usaha dibagikan kepada karyawan karena tanpa mereka bisnis tidak akan berjalan. Karena itu, karyawan harus diperhatikan agar ada rasa memiliki terhadap perusahaan.
  9. Memiliki etika moral. Pengusaha sukses selalu memiliki moralitas yang baik dalam menjalankan bisnisnya. Moralitas ini menjadi penting karena berfungsi sebagai kendali diri agar tidak terjebak pada praktik bisnis yang menghalalkan segala cara.
  10. Mampu belajar dan mendengarkan. Pengusaha harus terus belajar dan mendengarkan masukan dari orang lain, tidak bergantung pada bakat alam. Berbagai ajang diskusi seminar, sekolah, konferensi menjadi tempat baginya untuk terus mengasah pengetahuan di bidangnya.
  11. Rencana bisnis. Seorang pengusaha selalu memiliki rencana bisnis yang akan dikembangkan. Penyusunan rencana bisnis ini penting sebagai arahan dalam mencapai tujuan perusahaan. Ketika menyusun rencana bisnis biasanya seorang pengusaha melibatkan konsultan bisnis profesional.
  12. Hasil terbaik. Pengusaha sukses selalu ingin mencapai prestasi terbaiknya. Prestasi itu akan menjadi kepuasan tersendiri yang sulit diganti apa pun.
Pandangan-pandangan tentang  entrepreneur menurut beberapa ahli :
·         David McClelland (1961) menggambarkan entrepreneur terutama dimotivasi oleh kebutuhan yang luas atas pencapaian dan keinginan kuat untuk membangun.
·         Collins dan Moore (1970) mempelajari 150 entrepreneur dan menyimpulkan bahwa mereka orang-orang yang tangguh dan pragmatis yang dikenalikan oleh kebutuhan atas kemandirian dan pencapaian; mereka jarang berkeinginan untuk mengadu pada pihak otoritas.
·         Bird (1992) melihat entrepreneur sebagai orang yang cekatan, yaitu cenderung kaya wawasan, berbagi ide, banyak trik, cerdik, kaya sumber daya. Mereka opportunistik, kreatif, dan tidak sentimental.
·         Busenitz dan Barney (1997) mengklaim entrepreneur cenderung terlalu percaya diri dan menyamaratakan.
·         Cole (1959) menemukan empat tipe entrepreneur: innovator, calculating inventor, over-optimistic promoter, dan organisation builder. Tipe-tipe ini tidak terkait dengan kepribadian tetapi terkait tipe peluang yang dihadapi entrepreneur.
·         Burton W. Folsum Jr, membedakan antara political entrepreneur dan market entrepreneur. Political entrepreneur menggunakan pengaruh-pengaruh politik untuk mendapatkan pendapatan melalui subsidi, proteksi, monopoli yang diberi pemerintah, kontrak-kontrak pemerintah, atau aturan-aturan pemerintah yang menguntungkan. Market entrepreneur berjalan tanpa keistimewaan-keistimewaan khusus dari pemerintah.
John G. Burch menuliskan, Entreprenuer memiliki sifat :
   1. Berhasrat mencapai prestasi
   2. Seorang Pekerja keras
   3. Ingin bekerja untuk dirinya
   4. Mencapai kualitas
   5. Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
   6. Optimis
   7. Berorganisasi
   8. Berorientasi kepada keuntungan


ENTRERENEUR DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

            Kita ketahui bahwa kegiatan entrepreneur  merupakan salah satu unsur-unsur dari pembangunan ekonomi yang diharapkan dari seorang entrepreneur untuk bisa mengolah dan melestarikan apa yang yang kita sebut dengan sumber daya alam. Dengan bakat yang dimiliki entrepreneur bisa memajukan pembangunan ekonomi dari suatu negara. Dari sumber daya alam yang ada dan dari bakat entrepreneur tersebut akan bisa menciptakan suatu barang yang baru yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
Peranan wirausaha tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan perkapita tapi juga memicu dan mendukung perubahan struktur masyarakat dan bisnis. Dalam hal ini, pemerintah dapat berperan sebagai inovator. Pemerintah akan bergerak sebagi pelindung dalam memasarkan hasil teknologi dan kebutuhan sosial. Peranan penting entrepreneurship dalam hal pembangunan ekonomi tenyata bisa dikatakan seorang entrepreneur mampu menciptakan daya cipta sosial dan ekonomi. Peranan dari entrepreneurship yaitu :
1.      Menciptakan kesempatan kerja
2.      Melakukan inovasi dan kreasi baru terhadap produksi barang ataupun jasa yang dibutuhkan masyarakat
3.      Menjadi modal sosial
4.      Peningkatan Kesetaraan (equity promotion)


PENUTUP

Entrepreneur adalah seseorang yang mau mengambil resiko yan ada dan yang akan dihadapinya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kegiatan entrepreneur adalah salah satu unsur pembangunan yang berfungsi untuk mengolahdan melestarikan sumber daya alam. Dengan keadaan Indonesia saat ini, kondisi dan kekayaan alam yang baik dan banyak bisa digunakan untuk memajukan ekonomi negara kita. Oleh karena itu entrepreneur adalah orang yang pas untuk mengatasi keadaan negara waktu sekarang. Hal ini bisa dibuktikan dengan peran entrepreneur yang masuk dalam pemerintahan yang bisa dibilang memberi kemajuan yang baik.
Sekarang kita harus mau dan mampu untuk memasuki era yang sudah berubah menjadi era kewirausahaan. Dengan begitu kita bisa memajukan pembangunan ekonomi di negara kita. Melalui masalah yang dihadapi oleh negara kita, bisa dimungkinkan bahwa perubahan masyarakat Indonesia khususnya untuk bidang entrepreneurship. Dengan melihat peranan dari entrepreneur tersebut harusnya sebagai negara yang sedang berkembang sangat perlu untuk mementingkan sektor tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

·         Talib Rachman, Abdul, “Memaksimumkan Entrepreneur Untuk Membangun Bangsa dan Negeri R.I”, WordPress.com, May 3, 2008
·         courses.ivillage.com, “Entrepreneur” Rabu, 2007 Oktober 24
·         Anzar Simanjuntak, Dahnil, “Entreprenuership : Solusi Pembangunan Ekonomi Indonesia”, Harian Kompas, 15 Februari 2005
·         I Wibowo, ‘’ Belajar Dari Cina’’, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2004
·         J. Winardi, ‘’ Entreprenuer & Entreprenuership’’, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2003
·         Laporan oleh Hayat Mansur, “Inspirasi dari Entrepreneur :4 Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang)”, Wimar's World, 28 Maret 2007
·         Kriteria Pengusaha Menurut Para Ahli laginge.wordpress.com 30 September 2007
·         mybusinessblogging.com, 30 September2007
·         Avin Fadilla Helmi dan Rista Bintarawita Megasari, “Modul kuliah” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar