Sabtu, 09 Juni 2012

Ekspektasi Rasional


Ekspektasi Rasional dalam Model Makro Dinamis Stein
Metode yang selama ini biasa digunakan untuk membentuk model ekspektasi adalah ekstrapolasi nilai-nilai masa lalu dari variable yang akan diprediksi. Dalam hal ini masyarakat diasumsikan tidak mempedulikan kekuatan-kekuatan ekonomi yang dapat mempengaruhi variable yang akan diduganya.
Definisi mengenai ekspektasi yang rasional dinyatakan oleh John Muth bahwa ekspektasi tiap orang bersifat rasional jika ekspektasi tersebut identik dengan prediksi model.  Sedangkan menurut J. Sargent yaitu “Expectation about a variable are said to be rational if they depend, in the proper way, on the same things that economic theory says actually that variable”.
Model ekspektasi yang digunakan oleh Stein meruapakan model ekspektasi rasional, yang terdiri dari Muth Rational Expectation dan Asymtotic Rational Expectation.

Muth Rational Expectation
Dalam model ekspektasi rasional dari Muth dinyatakan bahwa harga yang diantisipasi sama dengan ekspektasi matematis dari tingkat harga yang berlaku. Harga antisipasi tersebut merupakan penduga yang tidak bias dari tingkat harga sebenarnya.
E ( P(t) – P*(t)) = 0
Dalam rumusan MRE ini, semua keputusan untuk melakukan penawaran maupun permintaan terhadap output semata-mata didasarkan atas ekspektasi terhadap tingkat harga.

Asymtotic Rational Expectation
Dalam ARE sebaliknya dinyatakan bahwa keputusan yang menentukan besarnya penawaran meupun permintaan terhadap tingkat harga yang berlaku, juga dipengaruhi oleh tingkat resiko dan tingkat keenganan resiko. Resiko dan keenganan resiko berhubungann negatif dengan keputusan tentang jumlah output yang ditawarkan maupun diminta. Artinya semakin besar besar resiko dan keengganan terhadap resiko, semakin kecil elastisitas tingkat output terhadap tingkat harga. Atau:
Di mana:
dq(t) = tingkat perubahan jumlah output
dEt P(t+1) = pada periode t, tingkat harga yang diharapkan akan terjadi pada periode t+1
 = elastisitas tingkat output terhadap harga
 = resiko dan keengganan resiko
C = kemiringan kurva biaya marginal
Dari rumus ini berarti, dengan semakin turunnya resiko dan keengganan resiko, produksi output akan meningkat mendekati titik dimana biaya marginal sama dengan tingkat ekspektasi harga.
Kecepatan penyesuaian tingkat inflasi ekspektasi tehadap tingkat ekspansi moneter yang benar-benar terjadi ditentukan oleh besarnya koefisien C. Pada aliran klasik baru dinyatakan bahwa kesalahan pendugaan rata-rata akan sama dengan nol. Artinya tingkat penyesuaian antara inflasi ekspektasi dengan tingkt inflasi sesunggguhnya akan berlangsung seketika. Dengan demikian besarnya koefisien C adalah tak terhingga, yang artinya tingkat inflasi ekspektasi secara cepat akan menyesuaikan diri terhadap perubahan ekspansi moneter.
Sebaliknya pada golongan Keynes, koefisien C dianggap memilki nilai yang sangat kecil. Hal ini berarti dibutuhkan waktu yang lama agar terjadi penyesuaian inflasi ekspektasi terhadap perubahan ekspansi moneter.
Pada golongan monetarisme  koefisien C memilki nilai tertentu. Hal ini menunjukan adanya variable ketidakpastian (resiko) dalam pembentukan ekspektasi terhadap tingkat inflasi.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa hipotesisi MRE merupakan bentuk khusus dari ARE, yaitu pada keadaan asimptosis di mana harga ekspektasi dan yang telah disesuaikan dengan resiko mampu berubah/menyesuaiakan diri secara sangat cepat sehingga sama (selalu mendekati) tingkat harga yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar