Ekspektasi
Rasional dalam Model Makro Dinamis Stein
Metode yang selama ini biasa digunakan untuk
membentuk model ekspektasi adalah ekstrapolasi nilai-nilai masa lalu dari
variable yang akan diprediksi. Dalam hal ini masyarakat diasumsikan tidak mempedulikan
kekuatan-kekuatan ekonomi yang dapat mempengaruhi variable yang akan diduganya.
Definisi mengenai ekspektasi yang rasional
dinyatakan oleh John Muth bahwa ekspektasi tiap orang bersifat rasional jika
ekspektasi tersebut identik dengan prediksi model. Sedangkan menurut J. Sargent yaitu “Expectation about a variable are said to be
rational if they depend, in the proper way, on the same things that economic
theory says actually that variable”.
Model
ekspektasi yang digunakan oleh Stein meruapakan model ekspektasi rasional, yang
terdiri dari Muth Rational Expectation
dan Asymtotic Rational Expectation.
Muth
Rational Expectation
Dalam model ekspektasi rasional dari Muth dinyatakan
bahwa harga yang diantisipasi sama dengan ekspektasi matematis dari tingkat
harga yang berlaku. Harga antisipasi tersebut merupakan penduga yang tidak bias
dari tingkat harga sebenarnya.
E
( P(t) – P*(t)) = 0
Dalam rumusan MRE ini, semua keputusan untuk
melakukan penawaran maupun permintaan terhadap output semata-mata didasarkan
atas ekspektasi terhadap tingkat harga.
Asymtotic
Rational Expectation
Dalam ARE sebaliknya dinyatakan bahwa keputusan yang
menentukan besarnya penawaran meupun permintaan terhadap tingkat harga yang
berlaku, juga dipengaruhi oleh tingkat resiko dan tingkat keenganan resiko.
Resiko dan keenganan resiko berhubungann negatif dengan keputusan tentang
jumlah output yang ditawarkan maupun diminta. Artinya semakin besar besar
resiko dan keengganan terhadap resiko, semakin kecil elastisitas tingkat output
terhadap tingkat harga. Atau:
Di
mana:
dq(t)
= tingkat perubahan jumlah output
dEt
P(t+1) = pada periode t, tingkat harga yang diharapkan akan terjadi pada
periode t+1
= elastisitas tingkat output terhadap harga
= resiko dan keengganan resiko
C
= kemiringan kurva biaya marginal
Dari rumus ini berarti, dengan semakin turunnya
resiko dan keengganan resiko, produksi output akan meningkat mendekati titik
dimana biaya marginal sama dengan tingkat ekspektasi harga.
Kecepatan penyesuaian tingkat inflasi ekspektasi
tehadap tingkat ekspansi moneter yang benar-benar terjadi ditentukan oleh
besarnya koefisien C. Pada aliran klasik baru dinyatakan bahwa kesalahan
pendugaan rata-rata akan sama dengan nol. Artinya tingkat penyesuaian antara
inflasi ekspektasi dengan tingkt inflasi sesunggguhnya akan berlangsung
seketika. Dengan demikian besarnya koefisien C adalah tak terhingga, yang
artinya tingkat inflasi ekspektasi secara cepat akan menyesuaikan diri terhadap
perubahan ekspansi moneter.
Sebaliknya pada golongan Keynes, koefisien C
dianggap memilki nilai yang sangat kecil. Hal ini berarti dibutuhkan waktu yang
lama agar terjadi penyesuaian inflasi ekspektasi terhadap perubahan ekspansi
moneter.
Pada
golongan monetarisme koefisien C memilki
nilai tertentu. Hal ini menunjukan adanya variable ketidakpastian (resiko)
dalam pembentukan ekspektasi terhadap tingkat inflasi.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa hipotesisi
MRE merupakan bentuk khusus dari ARE, yaitu pada keadaan asimptosis di mana
harga ekspektasi dan yang telah disesuaikan dengan resiko mampu
berubah/menyesuaiakan diri secara sangat cepat sehingga sama (selalu mendekati)
tingkat harga yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar