INTERAKSI SOSIAL
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang interaksi sosial,
kita harus tahu definisi dari interaksi sosial. Interaksi sosial adalah
hubungan saling mempengaruhi antara dua orang atau lebih, atau hubungan timbal
balik yang saling mempengaruhi. Jenis interaksi sosial dilihat dari sifatnya
ada 3 yaitu :
- Interaksi
antar individu
Contohnya : dua orang saling bercakap-cakap.
- Interaksi
individu dengan kelompok
Contohnya : guru sedang mengajar di kelas.
- Interaksi
kelompok dengan kelompok
Contohnya : dua kelompok siswa sedang berdiskusi
di depan kelas.
Menurut Charles P. Ioomis ciri interaksi sosial adalah :
- Jumlah
pelakunya lebih dari 1 orang
- Terjadinya
komunikasi diantara pelaku melalui kontak sosial
- Mempunyai
maksud atau tujuan yang jelas
- Dilaksanakan
melalui pola sistem sosial tertentu
Bila proses interaksi sosial terus berlanjut akan
menimbulkan perubahan-perubahan dalam struktur masyarakat, maka dapat
menimbulkan proses sosial dan hal ini berlanjut menimbulkan perubahan sosial
dan perubahan kebudayaan.
Sebagai contoh : seorang dokter yang
berlatarbelakang kota ditugaskan ke desa, dokter itu harus bisa menyesuaikan
dengan masyarakat dan lingkungan yang baru. Dengan intensifnya hal itu lama
kelamaan terjadi perubahan kebiasaan diantara keduanya. Misalnya penduduk desa
bisa tahu tentang cara hidup sehat dan sang dokter bisa tahu bagaimana cara
hidup di desa.
Besar kecilnya pengaruh interaksi sosial yang
diterima individu tergantung pada sifat interaksinya. Menurut Astrid Susanto
sifat interaksi sosial yaitu :
- Frekuensi
interaksi, makin sering makin kenal dan makin banyak pengaruh.
- Keteraturan
interaksi, semakin teratur, semakin jelas arahnya.
- Ketersebaran
interaksi, semakin banyak dan tersebar, semakin banyak yang
dipengaruhinya.
- Keseimbangan
interaksi, semakin seimbang posisi kedua belah pihak yang berinteraksi
semakin besar pengaruhnya.
- Lansung
tidaknya interaksi, kedua belah pihak semakin aktif, semakin terlihat
pengaruhnya.
Interaksi yang seimbang akan terjadi persamaan
derajat antar pihak yang berinteraksi.
Jenis-jenis
interaksi sosial antara lain :
1. Kerja sama (cooperation) adalah suatu
usaha bersama antar pribadi atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan bersama.
Contoh
: beberapa orang berkumpul dengan sejumlah modal mendirikan suatu usaha yang
keuntungannya nanti dibagi rata dan adil.
Adapun
bentuk-bentuk kerjasama antara lai :
·
Tawar
menawar (bargaining)
·
Kooptasi
(cooptation)
·
Koalisi
(coalition)
·
Usaha
patungan (joint venture)
2. Persaingan atau kompetisi adalah proses
sosial dimana dua individu atau kelompok berusaha mencari sesuatu yang menjadi
pusat perhatian masyarakat tanpa
kekerasan atau ancaman.
Contohnya
: dua orang siswa sama-sama memusatkan perhatiannya untuk memperoleh peringkat
terbaik.
3. Pertikaian atau konflik adalah perjuangan
yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok untuk memperoleh kemenangan yang
menimbulkan benturan fisik denganpihak lawan.
Contonya
: perkelahian antar sekolah.
4. Akomodasi adalah usaha untuk mencegah,
mengurangi, menghindari, dan menghentikan pertentangan.
Contohnya
: dua orang yang berkelahi diancam akan dikeluarkankalau terus berkelahi.
Bentuk-bentuk akamodasi :
·
Koersi
(coercion) adalh bentuk akomodasi yang prosesnya dengan paksaan.
·
Kompromi
(compromise) adalah pihak-pihak yang terlibat mengurangi perbedaan yang membuat
mereka berselisih.
·
Arbitasi
(arbitration) adalah bentuk kompromi yang menghadirkan pihak ketiga.
·
Mediasi
(mediation ) adalah penyelesaian masalah dengan pihak ketiga tetapi netral.
·
Konsiliasi
(conciliation) adalah usaha untuk mempertemukan pihak yang berselisih demi
terciptanya persetujuan bersama.
·
Toleransi
adalah saling menyadari untuk menghindari pertikaian.
·
Stalemate
adalah jenis akomodasi dimana pihak yang bertikai mempunyai kekuatan seimbang
sehingga kalau diteruskan tidak ada yang menang dan kalah.
·
Ajudikasi
(adjudication) adalah penyelesaian masalah di pengadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar