Selasa, 26 Juni 2012

PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIFITAS SISWA (PBAS)


PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIFITAS SISWA (PBAS)

Siswa sebagai subyek belajar merupakan penekanan dalam PBAS. Asumsi-asumsi perlunya PBAS ini yaitu :
  1. Filosofis tentang pendidikan. Filosofis pendidikan berkaitan dengan hakikat pendidikan (interaksi manusia, pengembangan dan pembimbingan potensi manusia, berlangsung sepanjang hayat, kesesuaian dengan kemampuan dan  tingkat perkembangan anak didik, keseimbangan antara kebebasan subyek didik dan kewibawaa guru, peningkatan kualitas hidup manusia) yang pada dasarnya mencakup semua potensi yang terdapat pada anak didik.
  2. Siswa sebagai subjek pendidikan. Asumsi ini menggambarkan bahwa anak didik bukanlah objek yang harus diberikan informasi saja akan tetapisiswa memilki potensi dan proses pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki
  3. Asumsi bahwa guru bertangunggjawab atas tercapainya hasil belajar anak didik,   mengajar dengan profesional, mempunyai kode etik, dan guru adalah sumber belajar, organisator dalam belajar yang memungkinkan terjadinya kondisi yang baik baik para siswa dalam belajar.
  4. Asumsi yang berkaitan dengan proses pengajaran yaitu harus direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu sistem, peristiwa belajr akan terjadi manakala terjadi interaksi antara siswa dengan lingkungan yang sudah diatur oleh guru,metode yang tepat guna mengakibatka keaktifan ziwa, pengajara memberi penekanan pada proses dan produk secara seimbang, inti proses pembelajran adalah adanya keiatan belajar siswa secara optimal
Dalam pandangan psikologi modern belajar menunut keterlibatan intelektual-emosional siswa melaluiperistiwa mental dan proses berpengalaman dan ha tersebut mengharuskan guru untuk mendesain proses belajar yang berorientasi pada siswa.
Konsep yang hadir dalam PBAS ada dua yaitu :
  1. PBAS dipandang dari sisi proses pembelajaran menekankan pada aktifitas siswa secara optiml yang menghendaki keseimbangan atara aktifitas fisik, mental termasuk di dalamnya emosional dan aktifitas intelektual.
  2. PBAS dipandang dari sisi hasil belajar menekankan pada pembentukan siswa secara utuh yang bertujuan menciptakan keseimbangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
Jelaslah bahwa konsep dari PBAS itu sendiri berbeda dari yang proses pembelajaran yang biasa berlangsung, dengan kondisi proses pembelajaran yang biasa mengharuskan siswa untuk menghafal informasi yang didapat dari guru akan menghilangkan inti dan hakikat dari mata pelajaran yang disajikan. Proses pembelajaran yang lama tidak akan bisa diterapkan oleh siswa dengan potensi mereka yang berbeda-beda. PBAS merupakan salah satu inovasi dalam pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari peserta didik dalam memahami lingkungan dan masyarakat. Sedangkan tujuan dari PBAS yaitu :
  1. Meningatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna
  2. Mengembangkan seluruh potensi yang ada
Peran Guru dalam Implementasi PBAS
Dalam proses pembelajaran sering terjadi kekeliruan tentang tugas dan peran  guru, ada yang beranggapan bahwa peran guru dalam PBAS berkurang. Namun hal tersebut salah karena dalam PBAS guru dan siswa sama-sama berperan secara penuh, perbedaannya hanya terletak pada tugas. Tugas guru dalam PBAS adalah mengawasi dan mebimbing siswa karena antara guru dan siswa sama-sama sebagai subyek belajar. PBAS menuntut guru agar lebih kreatif dan inofatif dalam kegiatan pembelajaran serta menyesuakan karakteristik dan gaya pembelajaran dengan siswa. Tugas guru dalam hal ini sebagai berikut :
  1. Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
  2. Menyususn tugas-tugas belajar bersama siswa
  3. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan
  4. Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukan
  5. Memotivasi, mendorong, membimbingsiswa dan lain sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan
  6. Membantu siswa dalam menarik kesimpulan
  7. penunjuk dan fasilitator siswa
Penerapan PBAS dalam proses pembelajaran
            Dalam kegiatan belajar mengajar PBAS kadar yang harus diperhatikan tidak hany aktifitas fisik saja, namun aktifitas non-fisik seperti mental, intelektual dan emosional juga perlu diperhatikan. Guru tidak tahu keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar karena hanya siswa yang mengetahui hal tersebut. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam mengukur kadar PBAS dalam suatu proses pembelajaran yaitu dengan melihat kriteria penerapan PBAS dalam belajar mengajar. Kriteria-kriteria tersebut yaitu :
  1. Kadar PBAS dilihat dari proses perencanaan (keterlibatan siswa dalam merumuskan tujuan pembelajran sesuai deng kemampuan dan kebutuhan siswa, menyusun rancangan pembelajaran, menentukan dan memilih sumber belajar yang diperlukan, meneukan dan mengadakan media pembelajaran yang akan digunakan)
  2. Kadar PBAS dilihat dari proses pembelajaran (keterlibatan siswa dalam kegiatan fisik, mental, emosional dan inteletual dalam proses pembelajaran, siswa mampu belajar secara langsung, keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif, keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan setiap sumber belajar yang tersedia, keterlibatan siswa dalam melakukan prakarsa, terjadi interaksi yang multi-arah)
  3. Kadar PBAS dilihat dari kegiatan evaluasi pembelajaran (keterlibatan siswa untuk mengevaluasi sendiri hasil pembelajaran yang telah dilakukannya, keterlibatan siswa secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diajukan, kemauan siswa untuk menyusun laporan berkenaan dengan hail belajar yang diperolehnya)   
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan PBAS dapat dibagi menjadi :
1.      Guru
Guru merupakan ujung tombak yang sangat menentukan keberhasilan PBAS karena berhadapan langsung dengan siswa melalui beberapa indikator yaitu :
·         Kemampuan guru dalam desain perencanaan pembelajaran
·         Kemampuan guru dalam proses pembelajaran
·         Kemampuan guru dalam mengembangkan model pembelajaran
Sikap profesional guru
Guru yang memiliki profesionalitas tinggi akan berusaha untuk menambah ilmu untuk dapat membimbing siswanya. Seorang guru seharusnya mempunyai motivasi yang tinggi untuk mencapai keberhasilan PBAS
Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru
Dengan latar belakang pendidikan yang tinggi memungkinkan siswa untuk dapat memperoleh wawasan dan ilmu yang lebih luas. Dengan wawasan yang luas guru akan lebih mengerti bagaimana psikologis anak, unsur lingkungan dan gaya belajar siswa,model dan metode pembelajaran yang akan dipakai. Serta dengan pengalaman yang tinggi pula seorang guru akan lebih megerti dan mengenal hal-hal yang berkaitan dengn pembelajaran.
2.      Sarana belajar
Yang termasuk dalam ketersediaan sarana belajar meliputi ruang kelas, media dan sumber belajar. Ruang kelas seharusnya dibuatdan ditata dengan memperhatikan kenyamanan siswa dalam kegiatan belajar mengajar,serta setting tempat duduk diharapkan untuk bisa diubah-ubah sesuai dengan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Sedangkan untuk media dan sumber belajar dalam PBAS digunakan sistemmultimetode dan multimedia. Siswa tidak hanya terpaku pada satu sumber pembelajaran.
3.      Lingkungan belajar
Dua hal yang termasuk dalam lingkungan belajar yaitu lingkungan fisik dan lingkungan psikologis. Lingkungan fisik meliputi keadaan dan kondisi sekolah serta keadaan dan jumlah guru. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan psikologis adalah iklim sosial yang ada di lingkungan sekolah. Semua pihak harus ikut berperan aktif dalam pencapaian keberhasilan PBAS

STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (SPBM)


Konsep dasar dan Karaktersistik SPBM
SPBM merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah secara ilmiah yangyang bisa diambil dari sumber belajar maupun peristiwa di sekitar lingkunngan. SPBM mempunyai ciri utama sebagai berikut :
  1. Adanya sejumlah kegiatan yang harus dilakukan
  2. Penempatan masalah sebagai kunci dari proses pembelajaran
  3. Pemecahan masalah dilakukan dengan pendekatan ilmiah secara sistematis dan empiris
Hakikat masalah dalam SPBM
Masalah yang disebut dan digunakan dalam SPBM adalah masalah yang bersifat terbuka dalam artian bahwa jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap individu dapat mengembangkan kemungkinan jawaban mereka sendiri sehingga kebebasan dalam mengumpulkan data dan menganalisisnya bisa tercapai untuk mengembangkan kemampuan dalam berpikir secara kritis, analitis, sistematis dan logisserta berpikir secara empiris atau ilmiah. Hakikat masalah dalam SPBM adalah kesenjangan antara situasi yang terjadi dengan apa yang diharapkan oleh individu yang bersumber tidak hanya dari materi pelajaran saja.
Kriteria bahan pemblajaran yang dianjurkan dalam SPBM yaitu :
  1. Mengandung konflik yang bisa bersumber dari mana saja
  2. Bersifat familiar dengan individu
  3. Bersifat universal
  4. Mendukung kompetensi yang sesuai dengan kurikulum
  5. Sesuai dengan minat siswa
Tahapan dalam PBM
Secara umum langkah-langkah dalam SPBM yang sesuai dengan tujuan dari strategi ini bisa dibagi menjadi 6 langkah sebagai berikut :
  1. Menyadari masalah
Kesadaran akan masalah yang akan dipecahkan dengan memilih kesenjangan yang ada yang pantas untuk dikaji oleh siswa


  1. Merumuskan masalah
Dengan topik yang mudah dicari dari kesenjangan tersebut dirumuskan untuk dikaji dengan catatan berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang masalah yang berkaitan dengan data-data yang harus dikumpulkan untuk menyelesaikannya.
  1. Merumuskan hipotesis
Dalam merumuskan hipotesinya individu harus berpiir induktif dan deduktif yang diharapkan akan bisa menentukan sebab akibat dari suatu permasalahan. Dengan begitu siswa dapat menetukan berbgai penyelesaian masalah.
  1. Mengumpulkan data
Keberadaan data dalam pemikiran ilmiah akan menentukan cara penyelesaian dari suatu masalah sesuai dengan hipotesis yang ada dengan didasarkan pada pengalaman
  1. Menguji hipotersis
Kemampuan siswa dalam pengujian hipotesis diharapkan akan mengembangkan kecakapan menelaah dan membahas data yang ada untuk melihat hubungan dengan masalah yang terjadi
  1. Menentukan pilihan penyelesaian
Kemampuan yang diharapkan dalam proses ini yaitu kecakapan siswa dalam memilih alternatif penyelesaian dan memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi.
Implementasi SPBM
Suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam SPBM adalah pertanyaan berbasis why bukan sekedar how. Oleh karena itu, setiap tahap dalam pemecahan masalah, keterampilan siswa dalam tahap tersebut hendaknya tidak semata-mata keterampilan how, tetapi kemampuan menjelaskan permasalahan dan bagaimana permasalahan dapat terjadi. Tahapan dalam proses pemecahan masalah digunakan sebagai kerangka atau panduan dalam proses belajar melalui SPBM. Namun yang harus dicapai pada akhir pembelajaran adalah kemampuan siswa untuk memahami permasalahan dan alasan timbulnya permasalahan tersebut serta kedudukan permasalahan tersebut dalam tatanan sistem yang sangat luas.
Keunggulan dan kelemahan SPB
Keunggulan dari SPBM adalah pemahaman isi pelajaran lebih luas, menantang kemampuan siswa dalam menemukan dan mengembangkan pengetahuan baru, meningkatkan aktifitas pembelajaran siswa, dianggap lebih disukai siswa sehingga meningkatkan minat siswa dalam belajar, mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis dan menanamkan pada siswa untuk mengerti semua yang ada. Sedangkan kelemahan dari SPBM adalah jika siswa tidak tertarik akan suatu masalah maka siswa enggan untuk mencoba memecahkannya, waktu untuk persiapan cukup lama, siswa tidak akan belajar pada apa yang ingin mereka pelajari manakala tidak ada pemahaman mengapa mereka harus memecakan masalah tersebut.

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI)


Konsep dasar SPI
Strategi pembelajaran Inkuiri adalah suatu rangkaian dari kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan. Istilah lain dari SPI yaitu straegi heuristic yang dalam kata Yunani – heurisken – yang berarti saya menemukan. Rasa keingintahuan dan untuk mengenal semua yang ada melalui semua panca inderanya yang sudah dimiliki oleh seseorang sejak lahir sampai dewasa akan memicu perkembangan manusia yang bergantung pada otak dan pikirannya. Hal tersebut merupakan dasar dari strategi pembelajaran ini. Ada beberapa hal yang menjadi ciri-ciri dari SPI yaitu :
  1. Menekankan pada aktifitas siswa untuk mencari dan menemukan (siswa sebagai subjek belajar)
  2. Aktifitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri yang dipertanyakan sebagai arahan untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa
  3. Tujuan SPI adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental
Prinsip-prinsip Penggunaan SPI
Menurut Piaget perkembangan mental itu dipengarhi oleh 4 faktor yaitu :
  1. Maturation (kematangan)
Maturation adalah proses perubahan psikologis dan anatomis. Otak memegang peranan yang sangat penting dalam proses maturation.
  1. Physical experience
Physical experience adalah tindakan-tindakan fisik yang dilakukan individu-individu terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya. Karena proses belajar yang murni tidak akan terjadi tanpa pengalaman-pengalaman.
  1. Social experience
Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam proses ini ada 2 aspek yang dapat membantu perkembangan intelektual yaitu kemampuan berbahasa yang diperoleh dari entersksi dengan orag lain dan menghilangkan sifat egocentric-nya
  1. Equilibration
Equilibration adalah proses pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan yang baru yang ditemukannya. Dengan kata lain akan terjadi adanya penyesuaian pengetahuan.
Dengan dasar hal tersebut seorang guru harus memperhatikan berberapa prinsip dari Strategi Pembelajaran Inkuiri ini yang terdiri dari :
·         Berorientasi pada pengembangan intelektual, kriteria dari keberhasilan poses pembelajara adalah sejauh mana siswa dapat mencari dan menemukan sesuatu yang tentunya didasari oleh gagasan bahwa sesuatu itu dapat ditemukan.
·         Prinsip interaksi, prinsipini menempatkan guru sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksisehingga tugas dari guru adalah mengarahkan  agar sis wa dapat mengembangkan emampuan berpikirnyamelalui interaksi.
·         Prinsip bertanya, peran guru adalah sebagai penanya yang ditujukan untuk mengembangkan cara berpikir siwa dengan menjawab pertanyaan yang diajukan. Dalam hal ni teknik bertanya harus dikuasai oeh seorang guru.
·         Prinsip belajar untuk berpikir, belajar adalah proses berpikir yang bertujuan utuk mengembagkan potensi dari seluruh otak agar berpikir secara logis dan rasional.
·         Prinsip keterbukaan, belajar adalah proses mencoba erbagai kemungkinan. Dan karena itu seorang siswa diberikan kebebasan untuk mencoba berbagai kemungkinan yang sesuai dengan perkembangan logika dan nalarnya.
Langkah pelaksanaan SPI
  1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana dan iklim pembelajaran yang responsif yang dikondisikan agar siswa siap untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan menumbuhkan kemauan dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Langkah ini sangat mempengaruhi keberhasilan SPI karena SPI tidak akan berhasil tanpa adanya kemauan dan kemampuan siswa. 
  1. Merumuskan masalah
Langkah ini membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandundung teka-teki yang yang menantang siswa untuk berpikir dalam memecahkan persoalan tersebut. Proses pencarian jawaban dari teka-teki tersebut sangat diutamakan dalam siswa untuk memperoleh pengalaman yang berguna. Teka-teki tersebut harus disusun dan mempunyai konsep yang jelas.
  1. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang sedang dikaji ang perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir dimuai dengan menyatakan suatu hipotesis dari suatu permasalahan yang kemudian bisa dibuktikan kebenarannya, dengan hal tersebut proses tersebut akan menjadi proses berpikir yang terus berlanjut. Sebuah hipotesis akan baik jika memiliki konsep atau landasan berpikir yang kokoh dengan pemikiran yang bersifat rasional dan logis. Dengan wawasan yang luas dari individu akan memunculkan landasan berpikir yang rasional dan logis.
  1. Mengumpulkan data
Mengumpulakan data adalah aktifitas menjaring informasi yang didapat untuk menguji hipotesis yang sudah diajukan. Proses ini bertujuan untuk mengembangkan pengalaman intelektual seorang individu yang membutuhkan motivasi, ketekunan dan kemampuan berpikir individu. Untuk memicu hal tersebut seorang guru harus bisa mendorong siswanya untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
  1. Menguji hipotesis
Menguji hipotersis adalah proses menetukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang telah didapat. Tingkat keyakinan siswa akan jawaban yang diperoleh sangat penting karena kebenaran jawaban yang diberikan harus didukung dengan argumentasi dan data yang diperoleh dalam proses sebelumnya.
  1. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikantemuan yang diperoleh berdasarkan pengujian hipotesis. Dalam proses ini sangat pentig bagi guru untuk menunjukkan data-data yang relevan dan akurat.
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Pada awalnya SPI digunakan untuk ilmu-ilmu alam, namun para ahli sosial mengadopsi SPI dengan asumsi pentingnya pembelajaran IPS pada masyarakat yang cepat berubah. Dengan asumsi tersebut stratei inkuiri sosial dikembangkan agar pengetahuan yang didapat diperoleh dari pemikiran dari setap individu. Karena dalam masyarakat sangat diperlukan pengembangan pemikiran individu tersebut unutk menemukan pengetahuan yang baru dari suatu masyarakat. Dalam strategi inkuiri sosia da tiga karakteristik yang penting untuk disimak yaitu aspek sosial yang dianggap penting dan dapat mendorong terciptanya diskusi, rumusan hipotesi sebagai fokus strategi inkuiri, seta penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.
Kesulitan-kesulitan implementasi SPI
Di indonesi atrategi pembelajaran inkuiri merupakan hal yang baru dan sering terjadi kesulitan dalam penerapannya. Beberapa diantaranya adalah
  1. Selama ini guru menekankan pada proses belajar yang lebih mementingkan hasil belajar daripada proses belajar siswa, dengan sifat guru yang kebanyakan konvensional banyak yang merasa hal tersebut tidak mungkin diterapkan
  2. Sejak dulu sudah tertanam bahwa belajar merupakan proses menerima semua informasi yang didapat dari guru dan akhirnya individu akan sulit untuk diajak dalam berpikir karena kebiasaan yang sudah ada
  3. Sistem pendidikan yang dianggap berubah-ubah atau tidak konsisten karena kebanyakan sistem yang digunakan lebih mengarah pada pengerjaan sosal-soal daripada pengembangan pola pikir siswa.
Keunggulan dan kelemahan SPI
Keunggulan dari SPI adalah lebih menekankan pada pengembangan aspek afektif, kognitif dan psikomotorik secara seimbang, dapt meberikan ruang untuk siswa dalam gaya belajar mereka, sesuai dengan psikologi belajar yang modern, dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan siswa diatas rata-rata.
Sedangkan kelemahan dari SPI adalah kesulitan dalam mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa, sulit dalam perencanaan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar, memerlukan waktu yang panjang sehingga sulit untuk mengatur waktu, jika kriteria keberhasilan belajar masih ditentukan oleh penguasaan materi pelajaran.

Strategi Pembelajaran Afektif


Strategi pembelajaran Afektif                                                                    Bangun Wijaya
06404244021/Pend. Ekonomi
 
Strategi Pembelajaran Afektif bertujuan untuk pembentukan nilai dan sikap, sehingga istilah pengajaran tidak cocok diterapka, istilah pendidikan akan lebih cocok dalam bidang afektif. Strategi pembelajaran ini memang berbeda dengan strategi pembelajaran lainnya dikarenakan nilai dan sikap sulit untuk diukur dan itu berhubungan dengan kesadaran seseorang dari dalam. Penilaian dalam konsep afektif sulit untuk dipertanggung jawabkan karena membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus dan itu angat sulit untuk dilakukan, apalagi menilai perubahan sikap.
Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya terselubung dan tidak empiris. Nilai pada dasarnya adalh standar perilaku,ukuran yang menentukan atau kriteria yang disebut layak,dan standar ini akan mewarnai perilaku seseorang. Douglas Graham (Gulo, 2002) melihat empat faktor yang merupakan dasar kepatuhan seseorang terhadap nilai tertentu, yaitu
  1. Normativist (biasanya kepatuhan pada norma hukum) dibagi dalam tiga bentuk yaitu
    • Kepatuhan pada nilai atau norma itu sendiri
    • Kepatuhan pada proses tanpa mempedulikan norma itu sendiri
    • Kepatuhan pada hasilnya atau tujuan yang diharapkandari peraturan itu
  2. Integralist, kepatuhan yang didasarkan pada kesadaran dengan petimbangan yang rasional
  3. Fenomenalist, kepatuhan berdasarkan suara hati atau sekedar basa-basi
  4. Hedonist, kepatuhan berdasarkan kepentingan diri sendiri
Jenis-jenis kepatuhan:
  1. Otoritarian, kepatuhan tanpa ikut-ikutan
  2. Conformist
    • Conformist directed,penyesuaian diri terhadap orang lain
    • Conformist hedonist,kepatuhan yang berorientasi pada “untung-rugi”
    • Conformist integral,kepatuhan yang menyesuaikan kepentingan diri sendiri dengan kepentingan masyarakat
  3. Compulsive deviant, kepatuhan yang tidak konsistent
  4. Hedonik psikopatik, kepatuhan pada kekayaan tanpa memperhitungkan orang lain
  5. Supramoralist,kepatuhan karena keyakinan yang tinggi terhadap nilai-nilai moral
Pendidikan nilai bagi anak sangatlah penting pada era global ini karea akan muncul berbagai pilhan nilai yang mungkin dianggap baik sehingga nilai-nili yang ada dalammasyarakat akan luntur dan hilang. Nilai-nilai bagi seseorang tidaklah statis,setiap orang menganggap nilsiitu baik menurut pandangannya saat itu yang seharusnya bisa dibina dan diarahkan. Komitmen terhadap suatu nilai akan memengaruhi pembentukan sikap dan perilaku seseorang. Gulo (2005) menyimpulkan tentang nilai sebagai berikut :
  1. Nilai tidak bisa diajarkan tetapi diketahui dari penampilannya
  2. Pengembangan domain afektif pada nilai tidak bisa dipisahkan dari aspek kognitif dan psikomotorik
  3. Masalah nilai adalah masalah emosional karena itu dapat berubah,berkembang sehingga bisa dibina
  4. Perkembangn nilai atau moral tidak terjadi sekaligus, tetapi melaui tahap tertentu
Sikap adalah kecenderungan seesorang untuk menerima atau menolak suatu objek berdasarkan nilai yang dianggapnya baik atau tidak baik.sikap merupakan suatu kemampuanm internal seseorang dalam mengambil tindakan dengan adanya kemungkinan atau alternatif. Penilaian dan sikap terhadap suau objek juga ditentukan oleh pemahaman (kognitf) da kemampuan bertindak (psikomotorik) terhadap suatu objek tersebut.
Pola Pembentukan Sikap
1.      Pola pembiasaan
Perubahan sikap dari seseorang bisa disebabkan oleh kebiasaan (conditoning), yang menjadi dasar penanaman sikap tertentu terhadap suatu objek. Dalam proses pembelajaran di sekaolah baik secara disadari ataupun tidak, guru dapat menanamkan sikap tertentu melalui proses pembiasaan. Belajar membentuk sikap melalui pembiasaan juga dilakukan oleh Skinner melaui torinya operant conditioning. Pembentukan sikap yang dilakukan Skinner menekankan pada proses peneguhan respons anak dengan memberikan penguatan.
2.      Modeling
Pembelajaran sikap seseorang juga dapat dilakukan melalui proses modeling (pembentukan sikap melalui proses asimilasi atau mencontoh). Salah satu karakteristi anak didik yang sedang berkembang adalah keingnannya untuk meniru (imitasi). Hal yang ditiru merupakan perilaku yang diperagakan oleh orang yang diidolakannya. Proses ini biasanya disebut dengan Modeling. Permodelan biasanya dimulai dengan rasa kagum atau rasa hormat,akan tetapi dalamproses ini anak didik perlu untuk diberi pemahaman yang bertujuan agar sikap tertentu yang muncul benar-benar disadari oleh suatu keyakinan kebenaran sebagai suatu sistem nilai.
Model Pembelajaran Sikap
Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengemukakan beberapa model pembelajaran  afektif yang populer dan banyak digunakan yaitu sebagai berikut :
1.   Model Konsiderasi
Manusia seringkali bersifat  egoistis, lebih memperhatikan, mementingkan,   dan sibuk dan sibuk mengurusi dirinya sendiri. Melaluipenggunaan model  konsiderasi (consideration model) siswa didorong untuk lebih peduli, lebih memperhatikan orang lain, sehingga mereka dapat bergaul, bekerja sama, dan hidup secara harmonis dengan orang lain.
Langkah-langkah  pembelajaran  konsiderasi :
  1. menghadapkan  siswa pada  situasi  yang  mengandung  konsiderasi
  2. meminta  siswa  menganalisis situasi untuk menemukan isyarat-isyarat yang tersembunyi berkenaan dengan perasaan,   kebutuhan   dan   kepentingan   orang   lain
  3. siswa   menuliskan responsnya  masing-masing
  4. siswa  menganalisis  respons  siswa  lain
  5. mengajak siswa melihat konsekuesi dari tiap tindakannya
  6. meminta siswa untuk menentukan pilihannya sendiri.
2.   Model Pembentukan Rasional
Dalam  kehidupannya,  orang  berpegang  pada  nilai-nilai  sebagai  standar bagi  segala  aktivitasnya.  Nilai-nilai  ini  ada  yang  tersembunyi,  dan  ada  pula yang  dapat  dinyatakan  secara  eksplisit.  Nilai  juga  bersifat  multidimensional, ada yang relatif dan ada yang absolut. Model pembentukan rasional (rational building  model)  bertujuan  mengembangkan  kematangan  pemikiran  tentang nilai-nilai.
Langkah-langkah  pembelajaran  rasional :
  1. menigidentifikasi situasi dimana ada  ketidakserasian atau  penyimpangan tindakan
  2. menghimpun informasi tambahan
  3. menganalisis situasi dengan berpegang pada norma, prinsip atu ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam masyarakat
  4. mencari alternatif tindakan dengan memikirkan akibat-akibatnya
  5. mengambil keputusan dengan berpegang pada prinsip atau ketentuen-ketentuan legal dalam masyarakat.
3.   Klarifikasi Nilai
Setiap orang memiliki sejumlah nilai, baik yang jelas atau terselubung, disadari atau tidak. Klarifikasi nilai (value clarification model) merupakan pendekatan  mengajar dengan menggunakan pertanyaan atau proses menilai (valuing process) dan membantu siswa menguasai keterampilan menilai dalam bidang kehidupan yang kaya nilai. Penggunaan model ini bertujuan, agar para siswa menyadari nilai-nilai yang mereka miliki, memunculkan  dan merefleksikannya, sehingga para siswa memiliki keterampilan proses menilai.
Langkah-langkah  pembelajaran  klasifikasi  nilai
  1. pemilihan: para siswa mengadakan pemilihan tindakan secara bebas, dari sejumlah  alternatif tindakan mempertimbangkan kebaikan dan akibat-akibatnya
  2. mengharagai pemilihan: siswa menghargai pilihannya serta memperkuat-mempertegas pilihannya
  3. berbuat: siswa melakukan perbuatan yang berkaitan dengan pilihannya, mengulanginya pada hal lainnya.
4.   Pengembangan Moral Kognitif
Perkembangan moral manusia berlangsung melalui restrukturalisasi atau reorganisasi kognitif, yang yang berlangsung secara berangsur melalui tahap pra-konvensi, konvensi dan pasca konvensi. Model ini bertujuan membantu siswa mengembangkan  kemampauan  mempertimbangkan  nilai  moral  secara kognitif.
Langkah-langkah pembelajaran moral kognitif :
  1. menghadapkan siswa pada suatu situasi yang mengandung dilema moral atau pertentangan nilai
  2. siswa diminta memilih salah satu tindakan yang mengandung nilai moral tertentu
  3. siswa diminta mendiskusikan/menganalisis kebaikan dan kejelekannya
  4. siswa didorong untuk mencari tindakan-tindakan yang lebih baik
  5. siswa menerapkan tindakan dalam segi lain.
5.   Model Nondirektif
Para siswa memiliki potensi dan kemampuan untuk berkembang sendiri. Perkembangan pribadi yang utuh berlangsung dalam suasana permisif dan kondusif.  Guru hendaknya menghargai potensi dan kemampuan siswa dan berperan sebagai fasilitator/konselor dalam pengembangan kepribadian siswa.
Penggunaan model ini bertujuan membantu siswa mengaktualisasikan dirinya. Langkah-langkah   pembelajaran   nondirekif :
  1. menciptakan   sesuatu yang permisif melalui ekspresi bebas
  2. pengungkapan siswa mengemukakan perasaan, pemikiran dan masalah-masalah yang dihadapinya, guru  menerima dan memberikan  klarifikasi
  3. pengembangan pemahaman (insight), siswa mendiskusikan masalah, guru memberikan dorongan
  4. perencanaan dan penentuan keputusan, siswa merencanakan dan menentukan  keputusan, guru memberikan klarifikasi
  5. integrasi, siswa memperoleh pemahaman lebih luas dan mengembangkan kegiatan-kegiatan positif.
Kesulitan dalam Pembelajaran Afektif
Dalam pembelajran ini ada beberapa kesulitan yang biasanya dihadapi yaitu sebagai berikut:
  1. Selama proses pendidikan kurikulumyang berlaku cenderung untuk pengembangan aspek intelektualnya
  2. Sulitnya melakukan kontrol karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan sikap anak didik
  3. Keberhasilan pembentukan sikap tidak dievaluasi dengan segera
  4. Pengaruh kemajuan teknologi,khususnya teknologi anformasi yang menyuguhkan berbagai acarayang berdampak pada pembentukan sikap anak didik

Minggu, 24 Juni 2012

K E M I S K I N A N


K E M I S K I N A N
Ukuran kemiskinan :
Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan dikaitkan dengan perkiraan  tingkat pendapatan dan kebutuhan.  Konsep ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat  pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi  kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian, dan    perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup   (Michael P. Todaro,1997)
Kemiskinan Relatif
Bersifat dinamis, shg kemiskinan akan selalu ada.  (Michael P. Todaro, 1997)
Data Jumlah Orang Miskin di Indonesia
± 54 juta jiwa (Kompas, 30 Juli 2005)
INDIKATOR KEMISKINAN
1. Tingkat konsumsi beras
2. Tingkat pendapatan
3. Indikator kesejahteraan rakyat
Publikasi UN (1961) berjudul “INTERNATIONAL DEFINITION AND MEASUREMNT OF LEVELS OF LIVING : AN INTERIM GUIDE” Ada 9 Komponen kesejahteraan :

1. Kesehatan
2. Konsumsi makanan & gizi
3. Pendidikan
4. Kesempatan Kerja
5. Perumahan
6. Jaminan sosial
7. Sandang
8. Rekreasi
9. Kebebasan

STRATEGI KEBIJAKAN MENGURANGI KEMISKINAN

1. Pembangunan pertanian
2. Pembangunan SDM
3. Peranan LSM

Bentuk & macam organisasi kemasyarakatan ada 4 katagori :

1. LSM
2. LPSM
3. Organisasi Sosial lain
4. Organisasi Semi Pemerintah


FAKTOR PENGHAMBAT PEMBANGUNAN
FAKTOR DALAM NEGERI
1. Faktor Pertumbuhan penduduk
Dapat merupakan penghambat, karena :
- Bisa mengakibatkan pengangguran,
- Produktivitas rendah
- Jumlah pendapatan perkapita rendah
- Hasrat berinvestasi rendah
- Distribusi pendapatan semakin tidak merata  komposisinya.
- Dapat menimbulkan urbanisasi
- Kemampuan ekspor menurun timbul keinginan  utk impor
Pertumbuhan Penduduk dapat merupakan pendorong pembangunan, karena :
- Memungkinkan bertambahnya tenaga kerja
- Memperluas perkembangan pasar
- Peningkatan teknologi terutama teknologi bahan
  pangan
Pengaruh langsung pertumbuhan penduduk terhadap kesejahteraan dikemukakan oleh RR NELSON & H. Leibstein
Dibagi 2 : Jangka pendek & jangka panjang
Dalam jangka pendek
Pertumbuhan penduduk di negara berkembang  menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat  telah mengalami perbaikan yg berarti.
Dalam jangka panjang
Tingkat kesejahteraan menurun di mana tingkat  pendapatan = pendapatan cukup hidup.
PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PEMBANGUNAN :
1.Mengurangi jumlah tabungan yg diciptakan anggota masyarakat
2.Corak penanaman modal lebih banyak untuk pendidikan & sarana sosial
3.Pemerataan pendapatan terjadi jurang antara golongan masyarakat
4.Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan
5.Mempercepat kenaikan produksi barang makanan
6.Perkembangan ekspor impor, ekspor      impor
Faktor penghambat pembangunan dualisme
Konsep Dualisme : Perbedaan antara bangsa kaya dan miskin, perbedaab antara berbagai golongan masyarakat yang semakin meningkat. 4 Unsur pokok
Konsep Dualisme :
1. Dua keadaan yg berbeda : Superior dan inferior
2. Kenyataan hidup perbedaan bersifat kronis dan  bukan transisional.
3. Derajat superioritas atau inferioritas terus meningkat
4. Keterkaitan antar unsur berpengaruh kecil.
Dualisme dapat dibedakan beberapa macam
Dualisme Sosial, J.H. BOEKE  (Ekonom Belanda) : Suatu pertentangan sistim sosial yang diimpor dengan  sistim sosial pribumi yg memiliki corak berbeda.
Dualisme Ekologis, CLIFFORD GEERTZ (1963) : Perbedaan dalam sistim ekologis. Menggambarkan pola-pola sosial ekonomi menyatu dalam keseimbangan internal.
Dualisme Teknologi, BENJAMIN HIGGINS (1956) : Suatu keadaan dimana dalam suatu bidang kegiatan ekonomi tertentu digunakan teknik produksi & organisasi produksi yg sangat berbeda coraknya.
Dualisme Finansial, HLA MYINT (1967) : dimana ada pasar modal / uang yg sangat berbeda, ada yg terorganisir (melalui bank, bursa efek) dan tidak terorganisir (tuan tanah, rentenir).
Dualisme Regional, Dibicarakan Para Ahli (1960) : Yaitu adanya ketidakseimbangan pembangunan di berbagai daerah dalam suatu wilayah negara.Dualisme Regional dibedakan 2 jenis, yaitu :
Dualisme antara daerah perkotaan dan pedesaan
Dualisme antara pusat negara, pusat industri dan perdagangan dengan daerah-daerah lain dalam negara tersebut.
Dengan adanya dualisme mengakibatkan ketidakmampuan shg sumber daya yang ada di NYSB tidak digunakan secara efesien : Kurva Kemungkinan Produksi (PRODUCTION POSSIBILITIES CURVE)
Lingkaran perangkap kemiskinan (The VICIOUS CYRCLES)
yaitu suatu rangkaian kekuatan-kekuatan yg saling mempengaruhi satu sama lain sedemikian rupa shg menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yg lebih tinggi.
Ada 2 teori jenis lingkaran perangkap kemiskinan NURKSE :
1. Dari segi penawaran modal
   Tingkat pendapatan masy. rendah karena  produktivitas rendah.
2. Dari segi permintaan modal
 Peningkatan pembentukan modal bukan hanya dibatasi oleh lingkaran perangkap kemiskinan, tetapi juga oleh INTERNATIONAL DEMOSTRATIVE EFECT, yaitu kecenderungan untuk mencontoh corak konsumsi di kalangan masyarakat yg lebih maju.
TEORI MENURUT MEIER & BALDWIN
Lingkaran perangkap kemiskinan timbul dari hubungan saling mempengaruhi diantara keadaan masyarakat yg terbelakang & tradisional dgn kekayaan alam yg masih belum dikembangkan.
 Penyebab lingkaran perangkap kemiskinan :
1. Ketidakmampuan utk menyerahkan tabungan  yg cukup
2. Kurangnya perangsang utk melakukan penanaman  modal
3. Taraf pendidikan, pengetahuan dan keahlian  masing-masing.
FAKTOR LUAR NEGERI
Penghambat Pembangunan :
Struktur Ekspor Kolonial
Sebagian ekspor adalah barang-barang hasil  pertanian, pertambangan, perikanan yg  semuanya berbentuk bahan mentah. Bahan baku  tersebut jenisnya sangat terbatas.
Proses Sebab Akibat Komulatif
Yaitu sebab-sebab dari bertambah buruknya  perbedaan dalam tingkat pembangunan di  berbagai daerah, dalam suatu negara.
TEORI MENURUT MYRDAL
BACK WASH EFFECT
Yaitu pembangunan di daerah maju akan menciptakan  hambatan yg lebih besar kepada daerah-daerah yang  terbelakang.
Penyebabnya :
a. Corak perpindahan penduduk yg masih muda &   lebih terdidik
b. Corak aliran modal, kurangnya aliran / permintaan modal di daerah miskin. Karena modal lebih terjamin di daerah yg maju.
c. Jaringan transportasi, daerah maju yg lebih baik
SPREAD EFFECT
Yaitu perkembangan daerah yg lebih maju dapat mendorong perkembangan di daerah yg miskin. Timbulnya barang hasil pertanian & kerajinan.

STRATEGI PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI


STRATEGI PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI

STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS (CRITICAL MINIMUM EFFORT)
Menaikkan pendapatan perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan (SUSTAINABLE) Õ terjadi HARVEY LEIBSTEIN.
Setiap ekonomi tergantung HAMBATAN & RANGSANGAN.
Hambatan menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
Rangsangan menaikkan pendapatan perkapita
PERTUMBUHAN PENDUDUK Õ FUNGSI DARI PENDAPATAN PERKAPITA
Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun (LEIBSTEIN).
Dengan kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN dan menurun (TESIS KAPILARITAS SOSIAL DUMONT).
Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari pelaksanaan Upaya Minimum Kritis :
1.Skala disekonomis internal ; akibat tidak dapat dibaginya faktor produksi.
2.Skala disekonomis external ; akibat ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan di negara berkembang.
AGEN PERTUMBUHAN

1.Pengusaha
2.Investor
3.Penabung
4.Inovator

 Kegiatan tersebut membantu pertumbuhan sehingga memunculkan :
1.Kewiraswastaan
2.Peningkatan sumber pengetahuan
3.Pengembangan keterampilan produktif masyarakat
4.Peningkatan laju tabungan dan investasi
RANGSANGAN PERTUMBUHAN
1.Rangsangan ZERO-SUM
Tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi bersifat upaya distributif
Kegiatan bukan dagang ; posisi monopolistik, kekuatan politik & prestise sosial
Kegiatan dagang , tidak menambah sumber agregat
Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber kewiraswastaan yang langka
Kegiatan tabungan netto ; nilai sosial nihil / lebih rendah dari privatnya.
2. Rangsangan POSITIVE-SUM
Menuju pada pengembangan pendapatan nasional
Dalam ekonomi terbelakang, ada pengaruh bersifat anti perubahan yang menekan pendapatan perkapita :
1.Kegiatan usaha ZERO-SUM, pembatasan peluang ekonomi
2.Tindakan konservatif para buruh yg terorganisir menentang perubahan
3.Perlawanan thd gagasan dan pengetahuan baru dan daya tarik pengtahuan
4.Kenaikan pengeluaran konsumsi mewah pribadi / publik ; tidak produktif
5.Pertumbuhan penduduk & Angkatan buruh.
Upaya minimum kritis mengatasi pengaruh perekonomian terbelakang agar laju pertumbuhan ekonomi merangsang POSITIVE-SUM menjadi lebih besar dari ZERO-SUM, shg pendapatan perkapita naik, tabungan & investasi naik, yaitu :
1.Ekspansi agen pertumbuhan
2.Sumbangan masy. thd. per unit modal naik seiring rasio modal output turun.
3.Berkurangnya keefektifan faktor-faktor penghambat pertumbuhan
4.Penciptaan kondisi lingkungan dan sosial ; mobilitas ekonomi dan sosial naik.
5.Peningkatan spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan tersier.

STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG
Para ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran (BIG PUSH THEORY)
Yaitu pembangunan di berbagai jenis industri secara bersamaan (SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar. Diperlukan keseimbangan antara DEMAND & SUPPLY.
TUJUAN UTAMA : menciptakan jenis industri yg berkaitan erat satu dgn yg lain shg setiap industri memperoleh EKSTERNALITAS EKONOMI sbg akibat INDUSTRIALISASI.
Menurut REINSTEIN-RODAN, pembangunan industri besar-besaran menciptakan 3 macam eksternalitas ekonomi, yaitu :
1.Yang diakibatkan oleh perluasan pasar
2.Karena industri yang sama letaknya berdekatan
3.Karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut.
SCITOVSKY Eksternalitas : jasa-jasa yg diperoleh dgn cuma-cuma oleh suatu industri dari satu atau beberapa industri.
STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
ALBERT O. HIRSCHMAN dan PAUL STREETEN ï pola yang lebih cocok untuk mempercepat pembangunan di NYSB, karena :
Secara historis pemb. ekonomi coraknya tidak seimbang
Mempertinggi efesiensi penggunaan Sumber daya tersedia
Pembangunan tak seimbang menimbulkan KEMACETAN (BETTLENECKS) yaitu gangguan dlm proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong pembangunan selanjutnya.
Pembangunan tak seimbang antara sektor prasarana & sektor produktif
Cara pengalokasian sumber daya ada 2 bagian :
1.Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION CHOICES) Menentukan proyek yang harus dilaksanakan
2.Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT CHOICES) Menentukan urutan proyek yang harus didahulukan pelaksanaannya.
HIRSCHMAN
Menganalisis alokasi sumber daya sektor prasarana (Social Everhead Capital = SOC) dgn sektor produktif yg menghasilkan brg kebutuhan masy. (Directly Productive Activities = DPA).
Ada 3 pendekatan :
1.Pemb. yg seimbang antar kedua sektor
2.Pemb. tidak seimbang dimana sektor prasarana lebih ditekankan.
3.Pemb. tidak seimbang dimana sektor produktif lebih ditekankan.
Kegiatan ekonomi mencapai efisien & optimal, jika :
1.Sumber daya dialokasikan DPA & SOC, pd tingkat produksi maksimum
2.Pd tingkat produksi tertentu, jumlah sumber daya digunakan DPA sedangkan SOC jumlahnya menurun.

PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG DALAM SEKTOR PRODUKTIF
Mekanisme pendorong pembangunan (INDUCEMENT MECHANISM) ada 2 :
Pengaruh keterkaitan ke belakang (Backward Linkage Effects)
Tingkat rangsangan yg diciptakan pembangunan industri thd perkembangan industri yg menyediakan input bagi industri tsb.
Pengaruh keterkaitan ke depan (Forward Linkage Effects)
Rangsangan yg diciptakan oleh pembangunan industri thd perkembangn industri yg menggunakan produk industri yg pertama sbg input mereka.
Berdasarkan pada tingkat keterkaitan antar industri, ada 2 golongan :
1.Industri SATELIT (SATELITY INDUSTRY)
Lokasi berdekatan dgn industri induk mempertinggi efisiensi
Input utama berasal dari produk industri induk
Besarnya industri tidak melebihi industri induk.
2.Industri NON SATELIT (NON SATELITY INDUSTRY)
CHENERY & WATANABE * Penggolongan industri ada 4 golongan :
1.Industri barang setengah jadi
2.Industri barang jadi
3.Industri barang setengah jadi sektor primer
4.Industri barang jadi sektor primer.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
CONYERS & HILLS (1994) ; Suatu proses yg bersinambung & mencakup keputusan atau pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
Berdasarkan definisi diatas tdp 4 elemen perencanaan.
1. Merencanakan berarti memilih
2. Perencanaan sbg alat pengalokasian sumber daya
3. Perencanaan merupakan alat utk mencapai tujuan
4. Perencanaan untuk masa depan
ARTHUR LEWIS (1966) dlm buku “DEVELOPMENT PLANNING”, membagi perencanaan dlm 6 pengertian :
Berarti faktor letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop, dll.  DI NYSB éPerencanaan kota & negara (Town & Country Planning)  Perencanaan tata guna tanah (Land-use Planning) Perencanaan fisik (Physical Planning)
Perencanaan kota & daerah (Urban & Regional Planning)
Berarti keputusan penggunaan dana pemerintah di masa datang
Berarti ekonomi berencana
Perencanaan kadangkala setiap penentuan sasaran produksi  pemerintah
Penetapan sasaran perekonomian secara keseluruhan
Perencanaan kadangkala untuk menggambarkan sarana pemerintah
Ciri-ciri perencanaan pembangunan ekonomi :
Usaha mencapai perkembangan sosial ekonomi mantap (Steady social economic growth). Tercermin pada pertumbuhan ekonomi positif.
Usaha meningkatkan pendapatan
Usaha perubahan struktur ekonomi ; Usaha diversifikasi ekonomi
Usaha perluasan kesempatan kerja
Usaha pemerataan pembangunan ; DISTRIBUTIVE  JUSTICE
Usaha pembinaan lembaga ekonomi masyaarakat
Usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi
FUNGSI PERENCANAAN :
1. Terdapat pengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kepada   pencapain tujuan pembangunan
2. Terdapat perkiraan potensi, prospek perkembangan,  hambatan & risiko masa yang akan datang
3. Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik
4. Dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi  pentingnya tujuan
5. Sebagai alat mengukur / standar terhadap pengawasan  evaluasi.
Dari sudut pandang ekonomi, perlunya perencanaan adalah :
1. Agar penggunaan sumber pembangunan terbatas  dpt efesien & efektif, shg terhindar pemborosan.
2. Agar perkembangan / pertumbuhan ekonomi  menjadi mantap
3. Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi  siklus konjungtur.
Syarat-syarat keberhasilan perencanaan :
1. Komisi perencanaan ; terorganisir dan ahli.
2. Data statistik
3. Tujuan
4. Penetapan sasaran & prioritas ; secara makro   dan sektoral
5. Mobilisasi sumber daya ; luar negeri & dalam negeri  (Saving, Laba & Pajak)
6. Kesinambungan perencanaan.
7. Sistim administrasi yang efesien ; kuat, tidak korup  (Lewis)
8. Kebijaksanaan pembangunan yg tepat
9. Administrasi yg ekonomis
10. Dasar pendidikan.
11. Teori konsumsi; menurut GALBRAITH (1962)
12. Dukungan masyarakat; rencana nasional

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Usaha-usaha perencanaan ekonomi masa ORDE LAMA :
Tahun. 1947 : PLAN PRODUKSI TIGA TAHUN RI 
Tahun. 1948, 1949 & 1950 Bidang-bidang : Pertanian, peternakan, perindustrian & kehutanan
Tahun. 1952 : Usaha perencanaan lebih menyeluruh, tetap SEKTOR PUBLIK
Tahun. 1956 - 1960 : REPELITA
Tahun. 1961 - 1969 : RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL SEMESTA BERENCANA
Jangka waktu 8 tahun terbagi atas 3 tahun & 5 tahun.
Program STABILISASI & REHABILITASI EKONOMI PEMBANGUNAN sejak ORDE BARU, berpangkal pada NATION BUILDING, meliputi :
JANGKA PANJANG : Pendekatan pembangunan utuh dan terpadu (UNIFIED & INTERGRATIF) antar  aspek kehidupan masyarakat
JANGKA MENENGAH : Pembangunan sektor  pertanian dan pengembagnan sektor sosial menuju  kesejahteraan & keadilan sosial.
PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PEMBANGUNAN :
1. Mengurangi jumlah tabungan yg diciptakan anggota  masyarakat
2. Corak penanaman modal lebih banyak untuk  pendidikan & sarana sosial
3. Pemerataan pendapatan terjadi jurag antara  golongan masyarakat
4. Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan
5. Mempercepat kenaikan produksi barang makanan
6. Perkembangan ekspor impor, ekspor impor
SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Tabungan Dalam Negeri Sumber : Tabungan perusahaan & Tabungan rumah  tangga
Tabungan Luar Negeri Sumber : Tabungan pemerintah asing (LN) dan  tabungan swasta asing
Investasi dan Pertumbuhan
Effisiensi penggunaan modal
Sumber dana dari luar negeri : pemerintah / swasta
Bantuan luar negeri
Lembaga-Lembaga Bantuan Internasional:
The Asian Development Bank (ADB)
Bank Dunia (World Bank)
IMF (international Monetery Found)
Badan Perwakilan Bank Dunia.


DAMPAK BANTUAN LUAR NEGERI TERHADAP PEMBANGUNAN
Pendekatan Two Gap Model : Bantuan & tabungan luar negeri penyumbang terbesar untuk investasi atau memperbesar impor (memperoleh devisa).
Kenyataan bahwa tingkat pertumbuhan negara penerima bantuan  tidak begitu tinggi. (Pendekatan Harod Domar kurang tepat).
NYSB mengalami kekurangan input komplemen ; kecakapan  tenaga kerja, kapasitas administratif, infrastruktur, institusi ekonomi  & stabilitas politik. Tingkat tabungan tinggi tidak mampu  mendorong pertumbuhan.
Bantuan luar negeri tidak dapat menyumbang kenaikan tabungan /   impor.
Bantuan luar negeri tidak menambah tabungan domestik, shg  menaikan konsumsi & impor dan menurunkan investasi & ekspor.  Menurut teori ekonomi bantuan menaikan konsumsi & investasi.

MANFAAT INVESTASI ASING
1. Menciptakan perluasan kerja
2. Proses alih teknologi & keterampilan yg bermanfaat,  Know How
3. Sbg sumber tabungan / devisa

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN NEGARA BERKEMBANG TERHADAP INVESTASI ASING
Menggunakan Kebijakan Restriktif :

1. Prasyarat kinerja
2. Hukum Kejenuhan (Saturation)
3. Pengendalian Repatriasi Laba

Menggunakan Kebijakan Insentif (Rangsangan) adalah pajak.

PINJAMAN KOMERSIAL
Sumber dana luar negeri yang sangat cepat perkembangannya adalah pinjaman swasta, berasal dari 3 sumber :
1. BOND LENDING
   Bentuk investasi portofolio, pembelian saham   perusahaan-perusahaan NSB oleh pihak asing
2. PINJAMAN KOMERSIAL
   Dari bank-bank luar negeri, pasar Euro Currency.
3. KREDIT EKSPOR

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
Konsep dasar teori pertumbuhan ekonomi dengan kerangka analisis kemungkinan produksi sederhana (SIMPLE PRODUCTION POSSIBILITY) : untuk melihat tingkat, komposisi dan pertumbuhan output nasional.
FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI

1. Akumulasi modal
2. Pertumbuhan penduduk
3. Kemajuan teknologi

Ada 3 macam klasifikasi kemajuan teknologi :
1. Netral
2. Hemat tenaga kerja (Labor Saving)
3. Hemat modal (Capital Saving)

KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN EKONOMI MODERN
SIMON KUZNETS (Nobel Ekonomi 1971) mendefinisikan PERTUMBUHAN EKONOMI : peningkatan kemampuan suatu negara untuk menyediakan barang-barang ekonomi bagi penduduknya ; pertumbuhan kemampuan ini disebabkan oleh kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya.
Ada 3 komponen pokok penting, yaitu :
1. Kenaikan output nasional secara terus menerus
2. Kemajuan teknologi sebagai prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi
3. Penyesuaian kelembagaan, sikap dan ideologi.
KUZNETS memisahkan 6 karakteristik proses pertumbuhan pada hampir semua negara maju :
DUA VARIABEL EKONOMI AGREGATIF
Tingginya tingkat pertumbuhan output per kapita dan penduduk
Tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara  keseluruhan, terutama produktivitas tenaga kerja.
DUA VARIABEL TRANSFORMASI STRUKTURAL
Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi
Tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi
DUA FAKTOR yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi internasional :
Kecenderungan negara-negara maju secara ekonomis untuk  menjangkau seluruh dunia untuk mendapatkan pasar dan bahan baku.
Pertumbuhan ekonomi ini hanya terbatas pada sepertiga  populasi dunia.
KETIDAKMERATAAN DISTRIBUSI PENDAPATAN NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG
Menurut IRMA ADELMAN & CYNTHIA TAFT MORRIS (1973) ada 8 :
Pertambahan penduduk tinggi, sehingga pendapatan  perkapita menurun
Inflasi : dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proposional dgn pertambahan  produksi barang-barang.
Ketidakmerataan pembangunan antar daerah
Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek  padat modal (Capital Intensive) sehingga prosentase  pendapatan modal dari harta tambahan besar  dibandingkan dengan prosentase pendapatan yg  berasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah.
Rendahnya mobilitas sosial
Pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor  yang mengakibatkan kenaikan harga-harga barang  hasil industri untuk melindungi usaha-usaha  golongan kapitalis.
Memburuknya nilai tukar (Term of Trade) bagi  NYSB dalam perdagangan dgn negara-negara  maju, sebagai akibat ketidakelastisan permintaan  negara-negara thd barang-barang ekspor NYSB.
Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat, seperti  pertukangan, industri rumah tangga dll