PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIFITAS SISWA (PBAS)
Siswa sebagai subyek belajar merupakan penekanan
dalam PBAS. Asumsi-asumsi perlunya PBAS ini yaitu :
- Filosofis
tentang pendidikan. Filosofis pendidikan berkaitan dengan hakikat
pendidikan (interaksi manusia, pengembangan dan pembimbingan potensi
manusia, berlangsung sepanjang hayat, kesesuaian dengan kemampuan dan tingkat perkembangan anak didik,
keseimbangan antara kebebasan subyek didik dan kewibawaa guru, peningkatan
kualitas hidup manusia) yang pada dasarnya mencakup semua potensi yang
terdapat pada anak didik.
- Siswa
sebagai subjek pendidikan. Asumsi ini menggambarkan bahwa anak didik
bukanlah objek yang harus diberikan informasi saja akan tetapisiswa
memilki potensi dan proses pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan
seluruh potensi yang dimiliki
- Asumsi
bahwa guru bertangunggjawab atas tercapainya hasil belajar anak
didik, mengajar dengan
profesional, mempunyai kode etik, dan guru adalah sumber belajar, organisator
dalam belajar yang memungkinkan terjadinya kondisi yang baik baik para
siswa dalam belajar.
- Asumsi
yang berkaitan dengan proses pengajaran yaitu harus direncanakan dan
dilaksanakan sebagai suatu sistem, peristiwa belajr akan terjadi manakala terjadi
interaksi antara siswa dengan lingkungan yang sudah diatur oleh
guru,metode yang tepat guna mengakibatka keaktifan ziwa, pengajara memberi
penekanan pada proses dan produk secara seimbang, inti proses pembelajran
adalah adanya keiatan belajar siswa secara optimal
Dalam pandangan psikologi modern belajar menunut
keterlibatan intelektual-emosional siswa melaluiperistiwa mental dan proses
berpengalaman dan ha tersebut mengharuskan guru untuk mendesain proses belajar
yang berorientasi pada siswa.
Konsep yang hadir dalam PBAS ada dua yaitu :
- PBAS
dipandang dari sisi proses pembelajaran menekankan pada aktifitas siswa
secara optiml yang menghendaki keseimbangan atara aktifitas fisik, mental
termasuk di dalamnya emosional dan aktifitas intelektual.
- PBAS
dipandang dari sisi hasil belajar menekankan pada pembentukan siswa secara
utuh yang bertujuan menciptakan keseimbangan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa.
Jelaslah bahwa konsep dari PBAS itu sendiri
berbeda dari yang proses pembelajaran yang biasa berlangsung, dengan kondisi
proses pembelajaran yang biasa mengharuskan siswa untuk menghafal informasi
yang didapat dari guru akan menghilangkan inti dan hakikat dari mata pelajaran
yang disajikan. Proses pembelajaran yang lama tidak akan bisa diterapkan oleh
siswa dengan potensi mereka yang berbeda-beda. PBAS merupakan salah satu
inovasi dalam pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari
peserta didik dalam memahami lingkungan dan masyarakat. Sedangkan tujuan dari
PBAS yaitu :
- Meningatkan
kualitas pembelajaran agar lebih bermakna
- Mengembangkan
seluruh potensi yang ada
Peran Guru dalam Implementasi PBAS
Dalam proses pembelajaran
sering terjadi kekeliruan tentang tugas dan peran guru, ada yang beranggapan bahwa peran guru
dalam PBAS berkurang. Namun hal tersebut salah karena dalam PBAS guru dan siswa
sama-sama berperan secara penuh, perbedaannya hanya terletak pada tugas. Tugas
guru dalam PBAS adalah mengawasi dan mebimbing siswa karena antara guru dan siswa
sama-sama sebagai subyek belajar. PBAS menuntut guru agar lebih kreatif dan
inofatif dalam kegiatan pembelajaran serta menyesuakan karakteristik dan gaya
pembelajaran dengan siswa. Tugas guru dalam hal ini sebagai berikut :
- Mengemukakan
berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai
- Menyususn
tugas-tugas belajar bersama siswa
- Memberikan
informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan
- Memberikan
bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukan
- Memotivasi,
mendorong, membimbingsiswa dan lain sebagainya melalui pengajuan
pertanyaan-pertanyaan
- Membantu
siswa dalam menarik kesimpulan
- penunjuk
dan fasilitator siswa
Penerapan PBAS dalam proses pembelajaran
Dalam
kegiatan belajar mengajar PBAS kadar yang harus diperhatikan tidak hany
aktifitas fisik saja, namun aktifitas non-fisik seperti mental, intelektual dan
emosional juga perlu diperhatikan. Guru tidak tahu keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar karena hanya siswa yang mengetahui hal tersebut. Salah satu
hal yang dapat dilakukan dalam mengukur kadar PBAS dalam suatu proses
pembelajaran yaitu dengan melihat kriteria penerapan PBAS dalam belajar
mengajar. Kriteria-kriteria tersebut yaitu :
- Kadar
PBAS dilihat dari proses perencanaan (keterlibatan siswa dalam merumuskan
tujuan pembelajran sesuai deng kemampuan dan kebutuhan siswa, menyusun
rancangan pembelajaran, menentukan dan memilih sumber belajar yang
diperlukan, meneukan dan mengadakan media pembelajaran yang akan digunakan)
- Kadar
PBAS dilihat dari proses pembelajaran (keterlibatan siswa dalam kegiatan
fisik, mental, emosional dan inteletual dalam proses pembelajaran, siswa
mampu belajar secara langsung, keinginan siswa untuk menciptakan iklim
belajar yang kondusif, keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan
setiap sumber belajar yang tersedia, keterlibatan siswa dalam melakukan
prakarsa, terjadi interaksi yang multi-arah)
- Kadar
PBAS dilihat dari kegiatan evaluasi pembelajaran (keterlibatan siswa untuk
mengevaluasi sendiri hasil pembelajaran yang telah dilakukannya,
keterlibatan siswa secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang diajukan, kemauan siswa untuk menyusun laporan berkenaan dengan hail
belajar yang diperolehnya)
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan PBAS
dapat dibagi menjadi :
1. Guru
Guru merupakan ujung tombak yang sangat menentukan
keberhasilan PBAS karena berhadapan langsung dengan siswa melalui beberapa
indikator yaitu :
·
Kemampuan
guru dalam desain perencanaan pembelajaran
·
Kemampuan
guru dalam proses pembelajaran
·
Kemampuan
guru dalam mengembangkan model pembelajaran
Sikap profesional guru
Guru yang memiliki profesionalitas tinggi akan
berusaha untuk menambah ilmu untuk dapat membimbing siswanya. Seorang guru
seharusnya mempunyai motivasi yang tinggi untuk mencapai keberhasilan PBAS
Latar belakang pendidikan dan pengalaman
mengajar guru
Dengan latar belakang pendidikan yang tinggi
memungkinkan siswa untuk dapat memperoleh wawasan dan ilmu yang lebih luas.
Dengan wawasan yang luas guru akan lebih mengerti bagaimana psikologis anak,
unsur lingkungan dan gaya belajar siswa,model dan metode pembelajaran yang akan
dipakai. Serta dengan pengalaman yang tinggi pula seorang guru akan lebih
megerti dan mengenal hal-hal yang berkaitan dengn pembelajaran.
2. Sarana belajar
Yang termasuk dalam ketersediaan sarana belajar
meliputi ruang kelas, media dan sumber belajar. Ruang kelas seharusnya
dibuatdan ditata dengan memperhatikan kenyamanan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar,serta setting tempat duduk diharapkan untuk bisa diubah-ubah sesuai
dengan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Sedangkan untuk media dan
sumber belajar dalam PBAS digunakan sistemmultimetode dan multimedia. Siswa
tidak hanya terpaku pada satu sumber pembelajaran.
3. Lingkungan belajar
Dua hal yang termasuk dalam lingkungan belajar
yaitu lingkungan fisik dan lingkungan psikologis. Lingkungan fisik meliputi
keadaan dan kondisi sekolah serta keadaan dan jumlah guru. Sedangkan yang
dimaksud dengan lingkungan psikologis adalah iklim sosial yang ada di
lingkungan sekolah. Semua pihak harus ikut berperan aktif dalam pencapaian
keberhasilan PBAS