PENDAHULUAN
Dalam proses
memajukan perekonomian suatu negara tidak lepas dari kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang merupakan produk globalisasi. Hubungan perekonomian dengan negara
lain baik itu melalui ekspor maupun impor dalam suatu pasar internasional
diharapkan bisa memajukan perekonomian dan kualitas sumber daya manusia di
Indonesia. Indonesia yang dikenal dengan sumber dayanya yang melimpah tidak
mampu mengolah sumberdaya tersebut membutuhkan teknologi yang lebih maju,
sedangkan Negara-negara lain dengan sumber daya yang kurang membutuhkan pasokan
sumberdaya dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masing-masing negara.
Akan tetapi dalam
proses globalisasi tersebut memiliki efek jangka panjang yang negatif terhadap
lingkungan hidup. Sebagai contoh kemajuan teknologi dalam bidang computer
menimbulkan masalah baru dengan sampah-sampah teknologi tinggi yang tidak bisa
terurai dalam jangka waktu yang sebentar, polusi yang dihasilkan sejak adanya
Revolusi Industri mengakibatakan efek rumah kaca dan pemanasan global. Di sisi
lain dengan adanya kemajuan teknologi memudahkan manusia untuk melakukan
pekerjaan mereka sehingga produktivitas akan meningkat, dan bisa mengurangi
pengeluaran biaya perusahaan dalam hal tenaga kerja.
Bagaimana dan kapan
proses globalisasi tersebut dimulai bisa kita lihat dengan berbagai disiplin
ilmu. Mulai dari perkembangan kehidupan manusia, kebudayaan, perekonomian, dan
dampak-dampak yang dihasilkan dari proses globalisasi. Manusia sebagai makhluk
sosial memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan masing-masing, seperti
halnya suatu negara memerlukan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Dalam makalah ini
akan dipaparkan tentang globalisasi dilihat dari berbagai ruang lingkup ilmu
sosial, global warming sebagai salah satu efek yang terjadi dalam jangka waktu
yang rellatif cepat dari proses globalisasi, dan efek jangka panjang dari
globalisasi dan global warming terhadap lingkungan hidup baik dalam jangka
waktu yang pendek maupun jangka waktu yang lama.
GLOBALISASI
Globalisasi
merupakan sebuah konsep yang masih diperdebatkan oleh para ahli di bidang ilmu,
karena setiap aspek bidang ilmu melihat proses globalisasi melelui beberapa
pandangan. Hal tersebut dikarenakan perbedaan pandangan antara ruang dan waktu
dari suatu proses globalisasi tersebut. Konsep dari globalisasi pertama kali
muncul pada awal tahun 1960 dan digunakan untuk mendefinisiskan sebuah proses,
sebuah kondisi, sebuah sistem, sebuah akibat dan sebuah era. Namun dalam hal
ini kita sebaiknya melihat bahwa globalisasi adalah sebuah rangkaian proses
sosial yang diharapkan mengubah kondisi sosial kita dalam satu globalitas.
Ketika kita berbicara ‘globalisasi sedang terjadi’, meliputi tiga hal penting
yaitu :
1.
Secara perlahan-lahan meninggalkan
kondisi modernitas yang berawal pada abad ke-16
2.
Melangkah maju ke sebuah kondisi
baru dari globalitas (postmodern)
3.
Manusia belum menyentuh sedikitpun
dari proses globalisasi
Sebagaimana kita
ketahui bahwa globalisasi merupakan konsep yang masih diperdebatkan dan belum
ada definisi yang pasti, beberapa ahli mendefinisikan globalisasi menurut
pandangan mereka masing-masing. Berikut ini definisi globalisasi dari beberapa
ahli yang tercantum dalam buku Manfred B. Steger (2003) Globalization : A Very Short Introduction
·
Globalisasi dapat didefinisikan
sebagai intensifikasi hubungan sosial seluruh dunia yang menghubungkan jarak
area dengan sebuah cara dimana kejadian-kejadian lokal terbentuk oleh
peristiwa-peristiwa yang terjadi di area lain dan sebaliknya. (Anthonny
Giddens)
·
Konsep globalisasi memberikan
gambaran sebuah perluasan yang luar biasa baik komunikasi dunia maupun pasar
dunia, keduanya terlihat lebih mudah dicapai dan lebih cepat daripada awal
modernitas. (Fredric Jameson)
·
Globalisasi mungkin dijabarkan
sebagai sebuah proses atau rangkaian proses yang memberikan gambaran sebuah
transformasi dalam struktur keruangan dari hubungan sosial dan transaksi – yang
menunjukkan kondisi perluasan, intensitas, kecepatan, dampak – menyebabkan
aliran dan sistem dari aktifitas, interaksi, dan kekuasaan yang digunakan
menghubungkan antar kontinen atau antar daerah. (David Held)
·
Globalisasi sebagai sebuah konsep
yang menghubungkan antara penekanan pada dunia dan intensifikasi dari persepsi
bahwa dunia termasuk semuanya. (Roland Robertson)
·
Globalisasi menekan aspek ruang
dan waktu dari hubungan sosial. (James Mittelman)
Walaupun proses
globalisasi itu sendiri mengandung beberapa pandangan yang berbeda-beda, kita
dapat melihat ada 4 karakteristik dasar dalam fenomena globalisasi tersebut.
Yang pertama yaitu globalisasi meliputi penciptaan hal baru dan proses
penggandan altibitas dan hubungan sosial yang sudah ada yang berhasil
menigkatkan batas antara tradisi, politik, ekonomi, dan geografi. Yang kedua,
globalisasi digambarkan dengan pertambahan dan perkembangan interdependensi,
aktivitas, dan hubungan sosial. Yang ketiga, globalisasi meliputi intensifikasi
dan percepatan aktivitas sosial dan pertukaran nilai sosial. Dan yang keempat,
penciptaan, perluasan, dan pengembangan koneksi dan interdependensi sosial
tidak hanya mencakup pada tingkatan materi. James Beckford membagi globalisasi
ke dalam 5 garis besar :
1.
Peningkatan frekuensi, volume, dan
hubungan satu sama lain antara kebudayaan, komoditas, informasi dan masyarakat
2.
Peningkatan kapasitas teknologi
informasi untuk mengurangi dan menekan baik ruang dan waktu
3.
Pengembangan aplikasi dan prosedur
rutin untuk memproses aliran global informasi, uang, komoditas dan masyarakat
4.
Tindakan yang tidak diperkirakan
dari intitusi dan gerakan sosial yang mendukung, mengontrol, mengobservasi atau
menolak globalisasi
5.
Perkembangan persepsi dan ideologi
baru dalam globalisme yang memberikan beberapa gambaran di interaksi sosial
Globalisasi
merupakan suatu kejadian yang memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
individu satu sama lain, dan bukan merupakan proses yang sudah pasti. Globalisasi
merupakan suatu rangkaian dari proses sosial yang mencakup beberapa dimensi
ilmu (multidimensional), Manfred B. Steger menggambarkannya dengan beberapa
orang buta yang belum tahu apa-apa tentang bentuk dari gajah dan secara
bersama-sama meraba gajah tersebut untuk memperoleh gambaran dari gajah
tersebut. Satu orang buta menyentuh belalai gajah dan menggambarkan gajah
sebagai benda yang mempunyai bentuk yang panjang dan seperti ular, orang buta
yang lain menyentuh gadingnya dan menggambarkannya seperti tombak yang panjang.
Orang buta ketiga menyentuh kaki gajah dan menyamakannya dengan tiang yang
besar, seperti halnya para ilmuwan yang melihat globalissi melalui pandangan
mereka sendiri-sendiri.
GLOBALISASI DALAM RUANG LINGKUP
EKONOMI
Globalisasi
ekonomi mengandung pengertian tentang adanya intensifikasi dan perluasan jaringan
ekonomi antar negara-negara si seluruh dunia. Arus perkembangan teknologi dan
modal yang luar biasa membentuk perdagangan baik barang maupun jasa. Pasar-pasar
memperbesar jangkauan mereka di seluruh dunia, dalam proses menciptakan beberapa
koneksi baru dalam perekonomian nasional. Perusahaan transnasional yang besar,
intitusi ekonomi internasional yang kuat, dan sistem perdagangan regional yang
luas secara tidak sengaja bertindak sebagai pilar utama dalam sistem
perekonomian global di abad ke-21.
GLOBALISASI DALAM RUANG LINGKUP
POLITIK
Globalisasi politik
mengandung pengertian tentang adanya intensifikasi dan perluasan jaringan atau
hubungan polik suatu negara dengan negara-negara di deluruh dunia. Proses
tersebut mengangkat sebuah rangkaian isu politik penting yang berhubungan
dengan prinsip dari pemerintahan Negara, dampak yang luas dari organisasi
kerjasama negara-negara, dan potensi masa depan dari pemerintahan regional dan
global. Lebih jelasnya, konsep tersebut menuju pada evolusi kebijakan politik
yang lebih besar daripada ruang lingkup bangsa-negara secara geografis. Seperti
yang sudah kita ketahui bahwa manusia mengorganisasikan perbedaan pandangan
politik mereka melalui batas teritorial yang menghasilkan konsep “kepemilikan”
pada sebuah bangsa-negara.
GLOBALISASI DALAM RUANG LINGKUP
KEBUDAYAAN
Globalisasi
kebudayaan mengandung pengertian adanya intensifikasi dan perluasan jaringan
dari aliran kebudayaan di seluruh dunia. Lebih jelasnya, kebudayaan merupakan
konsep yang sangat luas dan sering digunakan untuk menggambarkan semua
pengalaman manusia. Beberapa orang meyakini bahwa kebudayaan merupakan akar
dari terjadinya proses globalisasi, ketika kita melihat perkembangan kebudayaan
manusia yang secara tidak langsung sudah menunjukkan bahwa proses globalisasi
sudah terjadi dalam waktu yang lama. Akan tetapi, pada beberapa dekade ini
perkembangan kebudayaan yang diserap oleh manusia semakin cepat didukung dengan
perkembangan teknologi dan informasi.
GLOBALISASI DALAM RUANG LINGKUP
IDEOLOGI
Ideology
bisa didefinisikan sebagai suatu sistem dari pemikiran-pemikiran yang dibagikan
secara luas, kepercayaan yang bisa ditiru, nilai dan norma petunjuk, dan
diterima secara baik sebagai kebenaran oleh beberapa kelompok. Ideology kurang
lebih memberikan gambaran yang jelas tentang dunia kepada individu, dan
membantu memahami tentang kompleksitas pengalaman manusia ke dalam bentuk yang lebih
sederhana. Ideologi juga sering digunakan untuk tujuan politik atau untuk
mempertahankan struktur kekuasaan yang dominan. Ideologu menghubungkan teori
dan praktis dengan mengkaitkan tindakan manusia dengan berbagai kejadian yang
terjadi dan hukum yang ada. Ruang lingkup ideologi dalam globalisasi dipenuhi
dengan rangkaian norma, kepercayaan, kebiasaan, dan berita-berita tentang
fenomena itu sendiri. Globalisme merupakan sebuah ideologi yang mengisi konsep
globalisasi dengan nilai-nilai dan konsep-konep neoliberal.
LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup
termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.Lingkungan hidup adalah
keseluruhan keadaan luar yang melingkungi dan memepengaruhi eksitensi suatu
organisme atau suatu masyarakat hayati. Secara ringkas dapat kita ringkas bahwa
lingkungan hidup adalah habitat atau tempat hidup makhluk hidup. Secara
ekologi, lingkungan hidup adalah habitat, yaitu suatu daerah yang dapat
memenuhi segala keperluan suatu makhluk tertentu.dalam lingkungan hidup terjadi
3 kondisi yang mempengaruhi eksistensi makhluk hidup yaitu
- Keadaan yang diperrlukan secara mutlak
- Keadaan yang menguntungkan
- Keadaan yang membahayakan
Kondisi lingkungan
hidup dari waktu ke waktu ada kecenderungan terjadi penurunan kualitasnya,
penyebab utamanya yaitu karena pada tingkat pengambilan keputusan, kepentingan
pelestarian sering diabaikan sehingga menimbulkan adanya pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Untuk menghindari atau meminimalisir kerusakan lingkungan
hidup manusia harus mengelolanya dengan sebaik-baiknya.
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
Pengelolaan
Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup,
sedangkan yang dimaksud lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Tujuan dari pengelolaan lingkungan hidup adalah menjaga potensi
yang sudah ada dengan jalan mempertahankan atau mewujudkan keadaan yang
diperlukan secara mutlak, mempertahankan atau setidaknya mengadakan keadaan
yang menguntungkan dan mencegah atau menyingkirkan keadaan yang merugikan.
Pengelolaan
lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta
pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya berbagai perangkat
kebijaksanaan dan program serta kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung
pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut mencakup kemantapan
kelembagaan,sumberdaya manusia dan kemitraan lingkungan, disamping perangkat
hukum dan perundangan,informasi serta pendanaan. Sifat keterkaitan
(interdependensi) dan keseluruhan (holistik) dari esensi lingkungan telah
membawa konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pendukungnya
tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi terintegrasikan dan menjadi roh dan
bersenyawa dengan seluruh pelaksanaan pembangunan sektor dan daerah.
DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Setiap
proses perubahan yang terjadi pasti memiliki dampak yang berbeda-beda pada
tiap-tiap segi kehidupan baik itu dampak yang baik ataupun dampak yang buruk.
Di sisi lain proses globalisasi sebagai proses yang dapat memajukan
kesejahteraan manusia secar ekonomi. Akan tetapi di sisi yang lain proses
industrialisasi dan ekploitasi sumberdaya alam juga memilki dampak yang negatif
terhadap lingkungan hidup si sekitar manusia. Tingkat emisi karbon yang
berlebihan dan pengrusakan habitat dan ekosistem alam menjadikan globalisasi
sebagai proses kepunahan makhluk hidup di bumi.
Pandangan dari
kelompok yang peduli terhadap lingkungan hidup
percaya bahwa dengan proses tersebut akan menghancurkan kehidupan di
muka bumi, hal-hal kecil seperti pemanasan global, pengrusakan hutan, dan
bencana alam yang sering terjadi akan membawa manusia ke titik kiamat. Apabila
tidak ada tindakan yang cepat dan tegas, era globalisasi sendiri akan
memusnahkan bumi. Tetapi beberapa kelompok juga menyangkal pernyataan tersebut,
konsekuensi dari niat baik dan kerjasama tersebut memang memiliki permasalahan
ekologi dan hal tersebut memang tdak bisa dipungkiri dan tidak bisa dihindari.
Untuk selanjutnya akan dipaparkan beberapa dampak negative yang terjadi pada
era globalisasi.
GLOBAL WARMING
Dalam memenuhi
kebutuhan, manusia pasti akan mengambil dan mengolah sumber daya yang ada di
alam. Dengan kata lain untuk mensejahterakan kehidupan tiap masyarakat tidak
dapat lepas dari alam, sehingga sumber daya yang ada di alam baik yang bisa
diperbaharui (renewable resources)
dan yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable
resources) akan terus diambil. Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat
dalam suatu negara juga bisa diukur dari banyaknya sumber daya yang diolah oleh
negara tersebut. Semakin banyak sumber daya yang diolah oleh sutunegara semakin
makmur masyarakat di negara tersebut, dan sebaliknya. Global warming bisa
disebabkan oleh pengrusakan sumber daya alam oleh manusia, proses
industrialisasi juga mengakibatkan polusi yang bisa merusak alam.
Pemanasan global
menjelaskan kenyataan bahwa suhu bumi terus meningkat dalam tingkatan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Dengan meningkatnya suhu
permukaan bumi, air dan atmosfer bumi secara terus menerus mengakibatkan
perubahan di kebanyakan sistem alam seperti iklim dan lingkar kehidupan
tumbuhan dan hewan dalam efek jangka panjang. Pemanasan global disebabkan oleh
efek rumah kaca dari berbagai macam gas yang ada di atmosfer bumi, secara
alamiah simar matahari mempengaruhi kondisi iklim dan cuaca di bumi. Panas
sinar matahari yang menuju permukaan bumi sebagian diserap dan sebagian akan
dipantulkan kembali oleh gas-gas tersebut, sehingga panas bumi akan terus
terjaga.
Sejak Revolusi
Industri emisi gas yang ada di bumi terus meningkat dalam batas yang tidak
diperhitungkan, dalam laporan International
Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2007 disebutkan bahwa pemanasan
global mengakibatkan semakin banyaknya bencana alam seperti angin topan,
banjir, kebakaran hutan, cuaca yang ekstrem, dan lain sebagainya. Tingkat suhu
air terus meningkat, es-es kutub terus mencair, dan tingkat ketinggian air
terus meningkat di sekitar kutub. Penduduk dunia yang tinggal di sekitar kutub
sudah melihat secara kangsung bagaimana efek dari pemanasan global terhadap
populasi yang hidup di kutub, sedangkan kutub merupakan salah satu bagian bumi
yang mengontrol suhu bumi.
Pemanasan global
memicu berbagai ketidakseimbangan dalam lingkungan hidup termasuk di dalamnya
manusia, hewan, dan tumbuhan. Es kutub yang mencair menyebabkan iklim yang
berubah-ubah dan tingkat ketinggian air terus meningkat, tingkat emisi karbon
dan gas-gas lain melubangi lapisan ozon yang menyebabkan resiko kanker kulit
semakin tnggi. Musim yang berubah-ubah menyebabkan siklus kehidupan hewan dan
tanaman tidak sesuai, tingkat ketinggian air laut menutup sebagian besar mata
air jernih di beberapa bagian dunia.
TINGKAT PERTUMBUHAN PENYAKIT MENULAR
SULIT DIKENDALIKAN
Adanya
proses globalisasi mendorong berbagai Negara untuk terus-menerus melakukan
kerjasama internasional dan mengeksploitasi sumber daya secara besar-besaran.
Produksi ikan dan hewan ternak terus meningkat dan lalu lintas dari sumber daya
tersebut semakin cepat dan terus
berkembang. Proses tersebut mengakibatkan penyakit menular dari komoditas
tersebut semakin cepat menyebar. Sebagai contoh penyakit sapi gila dan flu burung
yang menjadi suatu kejadian yang fenomenal dan tidak bisa dipungkiri bahwa
tingkat penularan penyakit tersebut sulit untuk diketahui dan dikendalikan. Tingkat lalu
lintas antar negara baik manusia maupun barang-barang komoditas bisa jadi
merupakan salah satu penyebab penularan penyakit-penyakit tersebut terus
meningkat.
Dalam
diskusi tentang kesehatan masyarakat, globalisasi dipaparkan sebagai sebuah
rangkaian faktor-faktor yaitu :
1.
Faktor ekologi, seperti bendungan
atau perubahan dalam kegiatan-kegiatan pertanian
2.
Industrialisasi dan yang berkaitan
dengan perubahan demografi seperti pertumbuhan yang besar dari penduduk di
wilayah padat penduduk dan frekuensi perpindahan dan kontak antar individu
3.
Perubahan teknologi yang sudah
disebarluaskan atau didistribusikan ke seluruh dunia merupakan salah satu hal
penting dalm konsep “globalisasi”
Contoh lain adalah penyakit HIV-AIDS yang
pertama kali diketahui pada tahun 1981 ketika seorang pemuda gay di Amerika
didiagnosa memiliki penurunan pada tingkat kekebalan tubuhnya. Berita tentang
penyakit tersebut menyebar disebarluaskan oleh para ilmuwan dan pada tahun 1982
diketahui di beberapa negara di Eropa dan di Inggris, penyakit tersebut sudah
menyerang tidak hanya kaum gay tetapi juga para pemakai obat-obatan. Dan pada
tahun 1984 penyakit tersebut sudah menyebar sampai ke Afrika, dan pada akhir
80-an sudah menjangkiti penduduk Asia. Informasi tersebut bisa kita kaitkan
dengan proses industrialisasi dan lalu lintas manusia memicu perkembangan dan
pertumbuhan penyakit menular dalam era globalisasi.
SIKLUS KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP YANG
BERUBAH-UBAH
Telah
kita ketahui bahwa pemanasan global merupakan akibat dari adanya proses
globalisasi dalam kaitannya dengan ekploitasi sumber daya alam secara
besar-besaran dan industialisasi. Dalam hal ini salah satu akibat dari adanya
proses tersebut adalah berubahnya siklus kehidupan makhluk hidup seperti
serangga. Ketika iklim panas serangga lebih aktif dalam proses reproduksi,
sehingga pertumbuhan populasi serangga akan meledak. Serangga merupakan salah
satu hewan yang membawa penyakit yang menyerang manusia, salah satunya yaitu
nyamuk yang membawa malaria dan mampu untuk bermigrasi dengan jarak yang jauh.
Studi internasional yang dilakukan oleh Swiss Re (sebuah perusahaan asuransi)
dan Program Pengembangan PBB menemukan bahwa :
1.
Pemanasan dapat “mendukung”
penyebaran penyakit
2.
Cuaca yang ekstrem bahkan
menciptakan suasana yang kondusif bagi sumber penyakit
3.
Perubahan iklim dan penyakit
menular mengancam kehidupan liar, bahan pangan, pertanian, hutan, dan kehidupan
lautan yang menyediakan sumber daya utama dan merupakan bagian dari pendukung
sistem kehidupan manusia
4.
Ketidakstabilan iklim dan
persebaran penyakit tidak bagus untuk bisnis
5.
Dampak dari perubahan iklim dapat
meningkat pesat dalam beberapa dekade
6.
Beberapa dampak dari pemanasan dan
cuaca yang berubah-ubah dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat meluas
7.
Penduduk di pinggir pantai,
kehidupan bawah laut, dan hutan-hutan memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam
bencana pemanasan dan penyakit, khususnya untuk jangka waktu yang pendek
KETERSEDIAAN AIR BERSIH YANG TERBATAS
Hal
tersebut berkaitan dengan kenaikan tingkat ketinggian air laut dan suhu air,
penduduk sekitar pantai di beberapa negara kepulauan sulit untuk mencari sumber
mata air bersih. Salah satu kasus yang sudah terjadi di Papua Nu Gini,
penduduknya secara resmi direlokasikan karena naiknya air laut ke wilayah
tempat tinggal mereka. Selain penyempitan daratan, mata air yang merupakan penyedia air bersih sudah tertutup oleh air
laut. Manusia tidak akan bertahan hidup tanpa adanya air bersih, penduduk
tersebut menampung air hujan yang kemudian disimpan untuk persediaan ketika
musim kemarau dating. Atap rumah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa
mengalirkan air hujan ke dalam tangki penyimpanan air. PBB memperhitungkan pada
tahaun 2025 dua per tiga penduduk bumi akan hidup di wilayah yang mempunyai
persediaan air yang tidak mencukupi bagi penduduknya.
PBB juga
menyediakan data bahwa air tanah di beberapa negara dikonsumsi lebih cepat
daripada tingkat proses air tanah tersebut, dan beberapa sungai mengalami
penyusutan ketesiaan air. Afrika dan Asia merupakan wilayah yang banyak
mengalami permasalahan dengan ketersediaan air bersih bagi penduduknya
khususnya di daerah pedesaan. Selain itu, PBB juga menyebutkan bahwa 90 % dari
limbah air dan 70% dari sampah tidak diolah secara baik. Beberapa wilayah
bahkan mengimpor air bersih dari daerah yang lebih kaya air bersih yang
kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan ataupun bendungan.
KEPUNAHAN SPESIES-SPESIES DI MUKA
BUMI
Dalam
jangka waktu yang lama permasalahan-permasalahan tersebut di atas akan menyebabkan
kepunahan makhluk hidup di muka bumi. Persebaran penyakit yang cepat dan sulit
dikendalikan, persediaan air yang terbatas, siklus kehidupan yang berubah-ubah,
dan serangan serangga terhadap sumber daya vital makhluk hidup memicu kepunahan
ekosistem dunia. Suhu bumi yang lebih tinggi akan memicu proses-proses tersebut
berlangsung lebih cepat daripada yang kita bayangkan.
GAYA HIDUP
RAMAH LINGKUNGAN
Untuk menekan atau
mengurangi efek dari globalisasi terhadap lingkungan hidup, kita sebagai
manusia yang mempunyai peran utama pada tiap kejadia tersebut harus mengubah
gaya hidup kita. Beberapa ilmuwan mengatakan kita belum terlambat untuk
mencegah kepunahan spesies-spesies di muka bumi ini, kita masih bisa
mengembalikan dan menstabilkan kehidupan lingkungan hidup di sekitar kita.
Sebagai awal dari tindakan tersebut kita bisa melihat bagaimana kehidupan kita
sehari-hari dan sampah-sampah yang kita hasilkan selama kita hidup. Kita tahu
bahwa ada sampah yang membutuhkan waktu yang pendek untuk diurai misalnya
kertas, sampah makanan, bangkai binatang dan yang lainnya. Dan ada pula sampah
yang membutuhkan proses dan waktu yang lama untuk diurai misalnya plastik,
sampah-sampah elektronik, mesin-mesin bekas, dan lain sebagainya.
Untuk mengawalinya
kita bisa mengubah gaya hidup kita menjadi gaya hidup ramah lingkungan. Gaya
hidup ramah lingkungan sering diartikan sebagai gaya hidup dalam Reuse, Reduce,
and Recycle. Kita bisa memakai barang-barang bekas sebagai alternatif pertama,
yang kedua kita bisa mengurangi ekdploitasi sumber daya yang ada agar tidak
merusak ekosistem alam, dan yang ketiga kita bisa mendaur ulang sendiri
sampah-sampah sehari-hari misalnya saja kertas.
REUSE
Memakai
barang-barang bekas untuk waktu yang lama sampai barang tersebut memang sudah
tidak bisa dipakai lagi merupakan jalan terbaik bagi pengurangan sampah. Kita
bisa menjual atau menyumbangkan barang-barang bekas sebelum mengambil keputusan
untuk membuang barang tersebut.
REDUCE
Pegurangan
sampah merupakan langkah penting selanjutnya dalam memelihara sumber daya alam,
menjaga pengeluaran energy, dan menjaga tanah dan air aar tidak terkontaminasi.
Ketika kita membeli sesuatu, pastikan kita memikirkan sampah yang dihasilkan
dan memilih bahan yang bisa digubakab berkali-kali untuk pembungkus. Pilihlah
kertas, kardus atau tidak membungkusnya daripada memilih plastic yang sulit dan
membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses penguraiannya.
RECYCLE
Ketika
kita membicarakan tentang daur ulang berbagai material secara tidak langsung
kunci utama dalam proses tersebut adalah pengurangan penggunaan sumber daya
sebagai pengaruh langsung proses daur ulang. Kita bisa memakai tiga bahan yang
biasa kita pakai dalam kehidupan sehari-hari yaitu kertas, plastik, dan
alumunium.
Kertas
Ketika kita
memutuskan untuk tidak memakai kertas baru, kita sudah memberikan dampak bagi 2 hal penting yaitu pengurangan
penggunaan sumber daya dan pengurangan emisi karbon. Dalam beberapa penelitian
yang pernah dilakukan, menunjukkan bahwa tingkat emisi karbon yang dihasilkan
dalam proses daur ulang kertas berkurang dua kali lipat dibandingkan dengan
proses pembuatan kertas baru.
Sebagai contohnya
dalam proses pembuatan kertas baru gas karbon yang dihasilkan pada saat
penebangan kayu memakai mesin pemotong kayu dan truk-truk yang membawa kayu
tersebut berbahan bakar diesel, proses yang terjadi ketika kayu tersebut diolah
menjadi bubur kayu, ketika kertas tersebut menglamai penguraian akan
menghasilkan gas metana yang membahyakan manusia. Sedangkan kertas daur ulang
tidak perlu melalu proses-proses tersebut. Secara otomatis gas karbon dan gas
metana yang dihasilkan berkurang dibandingkan dalam proses pembuatan kertas
baru.
Plastik
Saat ini plastik
merupakan barang yang sering digunakan untuk membungkus barang, dengan begitu
permintaan akan plastik terus bertambah. Berbeda dengan kertas, daur ulang
plastik tidak menambah efisiensi dalam penggunaan sumber daya akan tetapi
semakin banyaknya sampah plastik memaksa kita untuk mendaur ulangnya. Pandangan
tentang plastik sebagai barang yang dapat didaur ulang malah menambah tingkat
permintaan akan plastik itu sendiri. Dan kebanyakan plastik daur ulang
dijadikan bahan baku untuk pembuatan barang yang tidak bisa didaur ulang
kembali.
Alumunium
Alumunium merupakan
bahan yang 100 % dapat di daur ulang dan bisa dilakukan sampai beberapa kali.
Berbeda dengan plastik dimana dalam proses daur ulangnya komponen plastik akan
melemah sehingga batas waktu daur ulang plastik sangat terbatas, sedangkan
alumunium merupakan materi yang bisa didaur ulang sampai waktu yang tidak
terbatas. Amerika Serikat sudah memulai
usaha daur ulang alumunium sebagai alternatif utama dalam pelaksanaan program
ramah lingkungan, daripada mendaur ulang plastik.
DAFTAR PUSTAKA
·
Clapp, Jeniffer, dkk. “Path
To A Green World : The Political Economy Of The Global Environment”.
Massachusetts Institutes of Tecnology. 2005
·
Tietenberg, Tom, dkk. “Enviromental And Natural Resource Economics
9th Edition”. Pearson Education, Inc. 2009
·
Byron, Michael P. “Infinity’s Rainbow : The Politics Of Energy,
Climate and Globalization”. Algora Publishing. 2006
·
Riley, Trish. “The Complete Idiot’s Guide To Green Living”.
Alpha Books, Penguin Group. 2006
·
Turner, Bryan S. “Routledge International Handbook Of
Globalization Studies”. Routledge, Oxon. 2010
·
Steger, Manfred S. “Globalization : A Very Short Introduction”.
Oxford Ubiversity Press, Oxford. 2003
·
Wagner, Vigi. “Recycling : Issues That Concern You”. Greenhaven press, Farmingtom
Hills. 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar